Selain pembalut, di beberapa negara, tampon digunakan oleh kaum hawa saat haid. Tetapi apa yang dialami perempuan asal Inggris ini usai menggunakan tampon, bisa menjadi pelajaran bagi para hawa lainnya.
Deborah Usher (27) terinfeksi bakteri langka yang dikenal dengan sebutan toxic shock syndrome (TSS) saat menggunakan tampon. Infeksi TSS ini membuat Deborah harus tak sadarkan diri selama seminggu.
Ketika terbangun, ia pun kesulitan mengenal orang di sekitarnya, termasuk keluarga dan anaknya. Infeksi bakteri TSS menyerang sistem kekebalan tubuh dan membuatnya kesulitan berbicara hingga kehilangan kemampuan untuk berjalan.
Hal ini dialaminya sejak Agustus 2011 lalu yang bermula dari gejala influenza. Ternyata kondisi yang dialaminya semakin parah hingga Deborah koma dan hilang ingatan.
"Ibu saya mengira bahwa saya tak akan pernah bangun lagi. Ibu juga tak mau memoto saya ketika saya sakit karena khawatir akan menjadi foto terakhir sebelum saya tiada," ujar Deborah.
Beruntung, takdir masih berpihak pada Deborah. Ia kembali bangun dari koma dan harus menjalani operasi kista di rahimnya.
"Ketika saya terbangun, saya tidak tahu ada di mana, kenapa ada disana dan ini seperti mimpi buruk bagi saya," ujarnya.
Untuk kembali mendapatkan ingatannya, Deborah pun harus berjuang dengan mengingat foto-foto yang diberikan keluarganya. Salah satunya saat perayaan natal beberapa tahun sebelumnya.
Meski ingatannya belum pulih benar, Deborah bersyukur bahwa dirinya telah dapat merasakan hangatnya kebersamaan bersama keluarganya. Pada natal tahun ini ia berharap dapat merayakan natal dengan suka cita dan mendapatkan sebagian ingatannya yang masih hilang.
TSS disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes. Bakteri ini biasa hidup di kulit, hidung dan mulut yang sejatinya tak berbahaya. Namun ketika menyusup pada aliran darah, bakteri ini dapat melepaskan racun yang memicu kematian.
Gejala yang harus diwaspadai dari TSS adalah demam tinggi mencapai 38,9 derajat celcius, ada ruam pada kulit. Kebanyakan dialami perempuan yang menggunakan tampon. Kasus ini termasuk kasus, TSS hanya menyerang 40 orang dalam satu tahun. (Daily Mail)
Tag
Berita Terkait
-
4 Produk Menstruasi yang Bisa Kamu Gunakan, Tak Hanya Pembalut
-
Rupa-Rupa: Bukan Hal Tabu, Normalisasi Bahas Menstruasi Sejak Dini
-
Wanita Bule Liburan ke Bali, Syok Gegara Sulit Menemukan Tampon untuk Bisa Berenang
-
Pengguna TikTok Klaim Titanium Dioksida pada Tampon Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Wanita Ini Selalu Kesakitan saat Pakai Tampon, Ternyata Gara-gara Penyakit Ini
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah