Suara.com - Salah satu bayi kembar siam dempet perut dari pasangan Yohanes Dwi Putra (37) dan Dianatalia (32), asal Kecamatan Candi, Sidoarjo, meninggal setelah menjalani operasi pemisahan organ oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Salah satu bayi yang bernama Natalia Ivana Victoria meninggal dunia karena gagal fungsi multi organ disertai kelainan bawaan yang komplek," kata Kepala Neonatologi RSUD Dr Soetomo, Dr Agus Harianto SpA(K) di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan bayi Ivana telah menjalani operasi emergency demi keselamatan salah satu bayi pada hari Selasa (22/12), namun ia hanya mampu bertahan selama dua hari setelah sebelumnya dilakukan pengamatan secara Resusitasi dan observasi dari hari Senin (21/12) malam.
"Bayi pertama Ivana kondisinya setelah operasi juga belum stabil sehingga pasca operasi kami pindahkan ke 'Intensive Care Unit' atau ICU untuk pengawasan intensif di ruang ICU," paparnya.
Menurut dia, gagal fungsi multi organ disertai kelainan bawaan itu dikarenakan bayi Ivana dilahirkan secara operasi caesar dengan masa 32 minggu atau 8 bulan secara prematur, sehingga organ-organnya masih belum bekerja secara maksimal.
Sebelumnya, operasi pemisahan ini tidak seperti yang diinginkan, karena jam 12.30 WIB, bayi kembar siam yang bernama Natalie Ivone Victoria telah dinyatakan meninggal dunia terlebih dahulu.
Ketua tim operasi, Dr dr Arie Utariani Sp An KAP menjelaskan bayi dengan berat 1.700 gram ini diputuskan untuk operasi pemisahan, Selain itu, karena dinding perut tidak mencukupi, untuk sementara dinding perutnya ditutup dengan sitoplastik.
Sementara itu, ayah bayi kembar siam dempet perut Yohanes Dwi Putra telah merelakan dan mungkin ini yang diberikan oleh tuhan kepadanya.
"Hari pertama sudah tahu risikonya, namun dengan hasil yang seperti ini kami juga dapat menerima dengan ikhlas karena ini merupakan hasil yang terbaik yang diberikan oleh Tuhan," ungkapnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional