Suara.com - Tanya:
Selamat sore Dokter,
Salam kenal, Dok. Saya mengalami masalah kesehatan yang diawali dengan batuk kering hingga beberapa bulan hingga sekitar selama 6 bulan. Sekarang, batuk saya ini disertai muntah sudah selama 2 bulanan. Tadinya, saya tidak merasa ingin muntah, tapi jika sudah batuk, tenggorokan akan terasa sangat gatal dan diakhiri dengan muntah.
Muntahnya itu terkadang mengeluarkan makanan kalau setelah makan, tapi kadang hanya lendir kalau perut kosong. Ketika batuk, serasa ada yang berkumpul di tenggorokan.
Sekarang, batuk saya sudah berlangsung hampir setahun, Dok. Saya sudah berobat ke Dokter, dan dokter bilang ada sedikit flek paru.
Saya sudah mengonsumsi obat hingga hampir tiga bulan, tapi tidak kunjung sembuh. Malah saya rasa tambah parah, Dok. Dari pengalaman Dokter apa gejala paru memang seperti itu? Jika saya tidak batuk darah, apakah ini yang disebut GERD? Saya bingung cara menanganinya. Mohon jawabannya, Dokter.
Retno
Jawab:
Selamat sore Saudari Retno,
Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Penyakit ini punya ciri rentetan batuk keras terus menerus yang diawali tarikan napas panjang lewat mulut (whoop).
Seseorang bisa menderita batuk rejan hingga tiga bulan lamanya, sehingga penyakit ini juga biasa disebut “batuk seratus hari”. Umumnya, gejala batuk rejan akan muncul antara 7 hari hingga 21 hari usai bakteri Bordetella pertussis masuk dalam saluran pernapasan seseorang.
Perkembangan gejala batuk rejan ada tiga tahapan, sebagai berikut:
1. Tahap Pertama (masa gejala awal)
Munculnya gejala-gejala ringan seperti hidung berair dan tersumbat, bersin-bersin, mata berair, radang tenggorokan, batuk ringan, hingga demam. Tahap ini bisa bertahan hingga dua minggu, dan di tahap inilah penderita berisiko menularkan batuk rejan ke orang sekelilingnya.
2. Tahap Kedua (masa paroksismal)
Tahap ini ditandai dengan meredanya semua gejala flu, namun batuk justru bertambah parah dan tak terkontrol. Di tahap inilah terjadi batuk keras terus menerus yang diawali tarikan napas panjang lewat mulut (whoop).
Usai serangan batuk, penderita bisa mengalami muntah (umumnya pada bayi dan anak-anak) serta tubuh mengalami kelelahan. Tahap ini bisa berlangsung dua hingga empat minggu atau lebih.
3. Tahap Ketiga (masa penyembuhan)
Tahap inilah tubuh penderita mulai membaik, namun gejala batuk rejan tetap ada bahkan penderita bisa batuk lebih keras. Tahap pemulihan ini bisa bertahan hingga dua bulan atau lebih tergantung dari pengobatan.
Batuk rejan yang masih pada tahap awal memang cukup sulit untuk didiagnosis, karena penyakit flu atau bronkitis punya gejala-gejala yang hampir serupa. Jika Anda kurang puas dengan pengobatan yang sudah dilakukan, ada baiknya melakukan second opinian terhadap dokter spesialis THT lainnya, agar didapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat.
Terima kasih, semoga jawaban yang diberikan dapat membantu.
Dijawab oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: www.meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental