Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menghantui Indonesia. Meski jumlah kasus kematian akibat DBD menurun tiap tahunnya, pemerintah tetap menargetkan pemberian vaksin DBD dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PL), Muhammad Subuh mengatakan, penelitian vaksin DBD di Indonesia kini masih sebatas uji klinis pada manusia.
"Untuk Indonesia akan diterapkan dalam waktu dekat. Tapi memang sekarang kita masih melakukan uji tingkat tiga, atau uji klinis pada manusia," ujarnya pada temu media di Jakarta, Selasa (12/1/2015).
Meski masih butuh waktu, Subuh mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan keefektifan vaksin untuk mencegah penularan DBD.
"Jenis virus DBD terdiri dari DEN- 1, 2, 3, 4. Kalau Meksiko, vaksin DBD baru bisa menghalau virus DEN 1,2 dan 3. Kita inginnya komprehensif, jadi vaksin yang kita produksi bisa mencegah semua virus DBD," imbuhnya.
Diperkirakan 2017 mendatang pengujian vaksin akan segera rampung dan sudah bisa diterapkan.
"Kita targetkan 2017 sudah rampung, lalu 2018 gong untuk diterapkan ke masyarakat," ujarnya.
Subuh mengatakan, memasuki pertengahan Januari 2016 ini dinas kesehatan seluruh Indonesia belum melaporkan adanya kejadian luar biasa akibat penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti.
"Kita harus tetap lakukan antisipasi karena kasus DBD cenderung meningkat pada pertengahan musim hujan sekitar Januari. Selanjutnya, pada Februari hingga Desember memang kecenderungannya menurun," ujarnya.
Berita Terkait
-
Waspada! Tembus 2.548 Kasus, Jakbar Tertinggi Penyebaran DBD di Jakarta, Pemicunya Apa?
-
Bukan Singa atau Hiu, Ternyata Ini 5 'Pembunuh' Paling Efektif di Dunia Hewan
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat