Suara.com - Bayi yang terlahir di dunia telah diberkati jenis kelaminnya masing-masing. Mereka kelak umumnya akan menyukai lawan jenis.
Tapi dalam episode perjalanan hidup yang mereka lalui, tak sedikit yang memiliki kecenderungan homoseksual atau menjadi penyuka lawan jenis.
Lalu bagaimana ini bisa terjadi? Dokter Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS, dari RS Mayapada Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa pada dasarnya semua janin pada awal periode kehamilan berjenis kelamin dan memiliki struktur otak perempuan.
Namun seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, terjadi perubahan hormon yang membuat sebagian janin perempuan tumbuh menjadi janin laki-laki.
"Sampai usia 8 minggu semua janin manusia berjenis kelamin perempuan, sebagian di antaranya ada yang kemudian berubah menjadi laki-laki karena perubahan kadar hormon," ujar dokter yang akrab disapa Ryu pada diskusi yang dihelat LBH Jakarta di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2016).
BACA JUGA:
Kasus Pencabulan, Ini Bukti Baru yang Dikantongi Pelapor Bekti
Perubahan ini, lanjut dia, mempengaruhi pula pada sistem saraf dan sirkuit di otak prakelahiran. Hal ini menyebabkan bermacam-macam variasi orientasi seksual, salah satunya adalah homoseksual.
"Jadi kalau dilihat struktur otaknya, antara laki-laki yang gay dan yang bukan gay itu berbeda. Riset oleh peneliti dua dekade lalu menemukan bahwa area kecil di hipotalamus otak pada laki-laki homoseksual ukurannya dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki heteroseksual," imbuhnya.
Bahkan Ryu menyebut bahwa pola kerja otak laki-laki homoseksual lebih menyerupai respon otak perempuan.
"Melalui pemeriksaan PET Scan juga terlihat bahwa hipotalamus otak laki-laki homoseksual memberi respon positif dengan rangsangan aroma keringat laki-laki. Sedangkan hipotalamus laki-laki heteroseksual tidak merespon sama sekali," tambah Ryu.
Perbedaan tersebut, menurut Ryu, salah satunya disebabkan oleh perbedaan dalam reaksi testosteron terhadap otak manusia yang terus berkembang. Tapi testosteron bukanlah satu-satunya hormon yang berpengaruh dalam pembentukan sirkuit-sirkuit seksual di otak.
"Temuan-temuan ilmiah di atas menunjukkan bahwa struktur otak baik laki-laki ataupun perempuan untuk orientasi seksual telah terbentuk selama perkembangan janin. Jadi kalau nggak ada bakat homoseksual dari otaknya, seseorang juga sulit untuk memiliki kecenderungan menjadi penyuka sesama jenis," pungkasnya.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Lakukan Ini Untuk Memberinya "Nipplegasm"
Kisah Andien Evakuasi Rosida, Perempuan Pengidap Kanker Payudara
Begeng Ingin Jadi Penculik Genius, Tapi Gagal dan Korbannya Tewas
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!