Suara.com - Peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Tedjo Sasmono mengingatkan agar kekhawatiran warga menghadapi virus Zika tak mengalahkan kewaspadaan mereka mencegah demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya DBD lebih berbahaya dibanding virus Zika.
"Secara inti dibandingkan dengan virus demam berdarah justru lebih berbahaya demam berdarah, karena demam berdarah mengakibatkan kematian," jelasnya saat mewakili LBM Eijkman memberikan infomasi kepada sejumlah mahasiswa kesehatan dan akademisi di Kota Jambi terkait penemuan virus Zika di daerah itu.
Tejdo mangatakan pihaknya telah melakukan riset di Jambi, karena saat itu wabah demam dengue di Jambi tergolong besar. Hasil penelitian tersebut kami laporkan kepada Kementerian Riset.
Penelitian Eijkman di Jambi dengan memeriksa 103 sampel darah pasien yang diduga kena dengue pada Desember 2014 hingga September 2015. Dalam penelitian itu mengidentifikasi seorang pria berusia 27 tahun di Jambi terjangkit virus Zika yang setelah itu dipublikasikan pada jurnal Internasional.
Dia menjelaskan, pria Jambi yang terjangkit virus Zika tersebut berdasarkan riwayat perjalanan pasien tidak pernah ke luar negeri atau daerah lain.
"Saat itu gejalanya nyeri dan demam tinggi, tapi setelah dua hari dilakukan perawatan semua gejala itu hilang," katanya menjelaskan.
Dalam temu ilmiah itu, pihaknya juga memberikan informasi yang lebih mendalam soal virus Zika dan cara penularan serta penanganan sama seperti virus demam berdarah dengue yaitu ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu panik, karena virus Zika ini juga sudah pernah ditemukan pada tahun 1977 di Jawa Timur, katanya usai temu ilmiah kesehatan di Kampus Stikes HI Jambi itu.
Ia mengakui adanya kekhawatirean masyarakat terkait dampak dari virus Zika yang mengakibatkan pada janin yaitu penyusutan otak bayi, sehingga bayi yang dilahirkan memiliki kepala kecil atau 'mikrosefaliam' yang saat ini tengah menjangkit di Brasil.
"Intinya tidak perlu terlalu khawatir, kalau di Indonesia sampai saat ini belum ditemukan hubungan langsung dengan 'mikrosefalia' dan belum ada pembuktian ilmiah," katanya.
Pencegahan virus Zika tersebut katanya sama persis dengan kasus demam berdarah yaitu melalui pola hidup sehat dengan 3M yakni menguras,menutup dan menimbun setiap tempat air dan sampah.
"Kebersihan lingkungan sekitar yang paling diutamakan," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Jawa Barat Darurat DBD! Kasus Tertinggi Nasional, Kematian Mengintai: Apa yang Harus Dilakukan?
-
DBD Mengintai! Tasya Kamila Ajak Orang Tua Lakukan Hal Ini untuk Lindungi Keluarga
-
Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok
-
7 Cara Mengobati Demam Berdarah dengan Obat Tradisional yang Terbukti Ampuh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara