Suara.com - Diindoktrinasi remaja dalam masalah hubungan pria-wanita saat berkencan merupakan hal penting. Sebuah studi terbaru mengamati bahwa kencan sehat baik jika dimasukkan ke dalam kurikulum anti-kekerasan.
Pasalnya, hal ini dapat menekan kekerasan saat sepasang remaja itu berkencan. Para peneliti di Amerika Serikat menemukan, bahwa lima pelajaran dari program pencegahan kekerasan pada saat kencan berbasis masyarakat, dapat mempengaruhi perubahan sikap dan perilaku siswa.
Remaja, yang mengacu pada pelecehan emosional, verbal, seksual, atau fisik.
"Kekerasan kencan pada remaja adalah masalah besar di Amerika Serikat dan sekolah sedang didesak untuk mengatasi masalah ini," kata Meredith C. Yope dari Bradley Hasbro Children Research Center di Amerika Serikat seperti dilansir dari T8imesofIndia, Sabtu (5/3/2016).
Untuk lebih menyadarkan jika hal ini penting, beberapa negara bahkan telah undangkan untuk melakukan pelatihan. Mengingat waktu yang tersedia untuk melaksanakan program pencegahan selama hari sekolah, program singkat diperlukan.
Menurut Centers for Disease Control, 9% dari siswa SMA di AS pada tahun 2012 melaporkan terjadi kekerasan fisik saat kencan dalam 12 bulan. "Kekerasan berkisar mulai dari pelecehan emosional dan verbal untuk kekerasan fisik dan seksual," kata peneliti lain Christie J. Rizzo.
Studi yang dilakukan pada 225 siswa kelas 10 di SMA Massachusetts, telah mendapatkan persetujuan orang tua mereka untuk terdaftar dalam Program Pendidikan Brown Katie, melibatkan lima sesi kurikulum pencegahan kekerasan saat kencan.
Tiga bulan kemudian, para remaja dalam program menunjukkan perubahan sikap mereka, perilaku dan pengetahuan tentang hubungan. "Kabar baiknya adalah bahwa keterampilan menjalin hubungan yang baik dapat diajarkan. Studi ini menunjukkan bahwa remaja dapat memodifikasi kognisi dan perilaku mereka tentang kekerasan saat kencan," terang Rizzo.
Tag
Berita Terkait
-
JICAF 2025 Resmi Dibuka, Saatnya Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia
-
Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia Lewat JICAF 2025
-
Ulasan Buku A Man Who Kept Stars ini His Eyes, Kisah Pemuda Bermata Bintang
-
Ulasan Buku "Door", Membuka Pintu Misterius untuk Menuju ke Dunia Ajaib
-
Ulasan Buku 'Di Mars yang Marah': Cerita Seru saat Melalui Badai Pasir
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya