Suara.com - Pada sebagian kecil kasus, ada orang yang meninggal secara mendadak usai berolahraga. Sebenarnya apa yang terjadi? Bukankah olahraga baik untuk menjaga kesehatan?
Menanggapi hal ini dr Antono Sutandar, SpJP dari RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan bahwa beberapa kasus kematian mendadak usai berolahraga bisa dipicu oleh gangguan irama jantung atau aritmia.
Menurutnya beberapa jenis olahraga intensitas tinggi yang dilakukan secara rutin, pada atlet misalnya, memicu pembesaran otot jantung. Kondisi ini selanjutnya mengganggu listrik jantung yang membuat gangguan irama pada jantung.
"Kalau kelainan irama jantung maka detak jantung menjadi sangat cepat terasa seperti berdebar-debar. Kalau dia melakukan olahraga kompetitif dia bisa mati mendadak jika memiliki kelainan listrik di jantung," ujar Antono pada temu media di Siloam Hospital Kebon Jeruk Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Selain dipicu oleh gangguan irama jantung, kematian mendadak saat berolahraga, lanjut dia, juga bisa terjadi ketika adanya kontak seperti pukulan tepat di jantung.
"Kalau jantung kita dipukul maka bisa menyebabkan konslet di jantung kamar bawah, kita menyebutnya kontisio jantung yang pada gilirannya menyebabkan kematian mendadak," imbuh Antono.
Meski berisiko menyebabkan kematian mendadak, bukan berarti Anda harus berhenti olahraga. Ia mengimbau untuk tetap menjalani aktivitas fisik secara teratur secara normal, tidak berlebihan.
"Olahraga tetap harus dilakukan, asal jangan berlebihan," tambah Antono.
Untuk mendeteksi adanya gangguan irama jantung, pasien dapat menjalani pemeriksaan ECG. Hasil pemeriksaan ini, menurut dia, sangat spesifik untuk mengetahui kelainan listrik jantung, sehingga risiko kematian mendadak bisa dicegah.
Berita Terkait
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Vokal Suarakan Keresahan Rakyat, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Mematikan
-
7 Sinyal Tubuh Ini Bisa Jadi 'Alarm' Penyakit Jantung, Bahkan di Usia Muda
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!