Suara.com - Pernahkah Anda mendengar bunyi 'kretek' saat menaiki tangga? Terlebih jika Anda telah berusia 40 tahun ke atas.
Jika ya, jangan anggap sepele keluhan ini. Pasalnya, menurut pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta, dr Ade Sri Wahyuni, SpRM, bunyi 'kretek' yang dihasilkan sendi saat menaiki anak tangga, bisa menjadi gejala awal penyakit radang sendi atau osteoarthritis (OA).
"Bunyi 'kretek' atau kita sebut dengan istilah krepitasi itu memang gejala awal dari OA. Sebaiknya setelah muncul gejala tersebut, meski belum merasakan tanda-tanda nyeri di bagian lutut, harus lebih rutin melakukan latihan fisik untuk penguatan otot," ujarnya pada temu media 'Cara Cepat Atasi Nyeri Lutut' di Jakarta, belum lama ini.
Latihan fisik yang dapat menguatkan otot-otot sendi menurutnya sangat bervariasi. Bisa dengan melakukan olahraga berenang, berjalan kaki, hingga bersepeda, antara 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 hingga 60 menit.
Namun ada pula beberapa latihan sederhana yang bisa dilakukan tanpa memakan waktu dan terbukti dapat menguatkan otot-otot sendi, antara lain latihan quad set, leg raise dan sit to stand.
"Untuk Quad Set, caranya handuk kecil hangat yang digulung diletakkan di bawah lutut kemudian ditekan agar otot quadrisepnya kuat. Tahan setiap 10 detik lalu lepaskan. Ulangi beberapa kali," imbuh Ade.
Sedangkan pada latihan leg raise, kata dia, kaki bisa diangkat maksimal 90 derajat lalu tahan hingga 10 detik. Begitu pula dengan latihan Sit to Stand. Anda hanya perlu menekuk bagian lutut dalam posisi setengah duduk.
Selain melakukan latihan sederhana tersebut secara rutin, Ade pun punya trik lain agar seseorang dapat terhindar dari nyeri lutut saat menaiki tangga.
"Untuk naik tangga, gunakan lutut yang tidak sakit atau yang sehat. Sehingga lutut yang sakit tidak memiliki beban tumpu terlalu besar. Kalau turun, baru gunakan yang sakit duluan untuk menumpu sehingga tidak terlalu sakit," sarannya.
Ade menambahkan, osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang timbul seiring dengan pertambahan usia. Namun kemunculan OA bisa diperlambat jika seseorang melatih kekuatan ototnya sejak dini melalui berbagai latihan fisik.
Berita Terkait
-
Bukan Hanya Milik Lansia, Usia 20-an Juga Bisa Kehilangan Massa Otot
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
6 Jenis Makanan Terbaik untuk Mencegah Tulang Rapuh di Masa Depan
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?