Suara.com - Keguguran merupakan peristiwa yang menyedihkan bagi sebagian besar calon ibu, terutama bagi mereka yang ingin segera dapat momongan atau yang sudah lama menunggu untuk bisa hamil. Setelah keguguran, banyak yang tidak berani langsung hamil lagi karena berbagai alasan.
Perempuan yang mengalami keguguran, kata dr Deffy Leksani Anggar Sari, Konsultan Meet Doctor, seringkali dianjurkan menunggu selama tiga bulan jika mau hamil kembali. Dari mana saran ini berasal dan apa alasan di baliknya, tidaklah jelas. Tapi ada kabar baik bagi perempuan yang pernah keguguran dan ingin segera menjalankan program untuk hamil kembali.
Studi ilmiah terbaru menyebutkan bahwa perempuan yang mengalami keguguran dan ingin hamil lagi, tidak perlu menunggu. Dengan kata lain, setelah keguguran, perempuan boleh segera hamil lagi.
Studi ini mengevaluasi 998 perempuan yang keguguran pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu (termasuk keguguran spontan, ektopik dan hamil anggur yang memerlukan perawatan lanjutan).
Para peneliti mengamati para perempuan tersebut selama enam siklus menstruasi setelah peristiwa keguguran, sampai mereka hamil lagi (bagi relawan yang hamil lagi), merekam waktu sejak dari mereka keguguran sampai mereka mencoba konsepsi yang baru. Studi juga melihat faktor-faktor seperti usia, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, minum alkohol dan faktor lainnya.
Di antara perempuan yang mulai mencoba hamil lagi dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah keguguran, ada 53,2 persen yang sukses melahirkan. Bandingkan dengan hanya 36,1 persen angka sukses melahirkan bagi mereka yang menunggu lebih lama.
Studi yang telah dimuat dalam jurnal Obstetrics & Gynecology edisi Februari ini menemukan, tidak ada kenaikan risiko komplikasi jika perempuan yang pernah keguguran ingin segera hamil lagi dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan setelah keguguran.
“Anda yang sedang dalam program punya momongan lagi harus siap secara emosional. Jika secara emosi Anda sudah siap dan tidak punya komplikasi kesehatan, tidak ada alasan fisiologikal yang mengharuskan Anda untuk menunggu," kata Enrique F. Schisterman, epidemiologis dari National Institutes of Health.
Berita Terkait
-
8 Arti Mimpi Keguguran Saat Hamil, Tak Selalu Tanda Buruk
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Sara Wijayanto dan Demian Stop Jalani Program Hamil: Umur Sudah 45 Tahun!
-
Ayah Nissa Sabyan Buka Suara Soal Isu Kehamilan, Ini Faktanya!
-
Vicky Prasetyo Tanggapi Cerita Kalina Oktarani Tak Ditemani saat Keguguran: Move on Lah!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi