Suara.com - Selama ini radang usus buntu kerap dikaitkan dengan konsumsi makanan pedas terlalu berlebihan. Biji cabai dalam beberapa menu makanan tersebut dianggap menutup akses menuju usus buntu sehingga mengakibatkan peradangan.
Namun benarkah biji cabai satu-satunya penyebab radang usus buntu? Dokter spesialis gizi klinik FKUI RSCM, Inge Permadhi membantah anggapan ini. Menurutnya, radang usus buntu bukan hanya disebabkan oleh biji cabai yang tersangkut, tapi justru pola konsumsi cairan yang sedikit.
"Penyebabnya bukan biji cabai seperti yang banyak orang percaya, tapi justru feses yang menumpuk di usus akibat kurangnya konsumsi air," ujarnya pada temu media yang dihelat Danone, Selasa (21/6/2016).
Bahkan meski seseorang telah mengonsumsi banyak serat sekalipun, jika kurang mengonsumsi air maka radang usus buntu tak bisa terelakkan. Menurut Inge, hal ini terjadi karena serat di dalam tubuh membutuhkan air untuk mengembang dan menekan feses keluar dari dalam tubuh.
"Serat itu bentuknya seperti gumpalan kalau di usus, ketika asupan cairan terpenuhi maka serat bisa mengembang dan memaksa usus mengeluarkan sehingga BAB seseorang menjadi lancar. Kalau kurang cairan justru seratnya menumpuk dan memicu radang di usus buntu," imbuhnya.
Untuk itu Inge mengingatkan masyarakat agar rajin mengonsumsi cairan sekitar 8 gelas sehari. Tak hanya untuk membasuh dahaga, cairan, kata dia memiliki berbagai peranan bagi metabolisme tubuh dan sistem kognitif otak.
"Jadi pastikan untuk mengonsumsi air mineral sebanyak 8 gelas sehari agar tubuh senantiasa terhidrasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
7 Minuman Alami Berkhasiat Bantu Detoks Ginjal: Antiribet, Yuk Coba di Rumah!
-
Manfaat Minum Air Zamzam Lengkap dengan Cerita Sejarahnya
-
Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Radang Usus Buntu
-
Cuaca Panas Ekstrem, Ini 6 Tanda Dehidrasi yang Belum Banyak Orang Tahu
-
4 Manfaat Minum Air Hangat sebelum Tidur, Bisa untuk Detoks Alami
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!