Suara.com - Kekurangan kalsium selama ini hanya dikaitkan dengan masalah tulang, seperti memicu kerapuhan tulang atau osteoporosis. Padahal lebih dari itu, kurangnya kalsium juga mempengaruhi organ lainnya di dalam tubuh.
Pakar nutrisi Emilia E. Achmadi mengatakan kekurangan kalsium dapat memicu gangguan pencernaan, gangguan pertumbuhan, masalah dalam pembekuan darah, memicu obesitas, hingga memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti serangan jantung, diabetes, hingga kanker.
"Kebanyakan orang kena penyakit jantung bukan hanya karena kolesterol atau lemak, tapi karena ketidakseimbangan kalsium dalam tubuh. Konsumsi kalsium saat lansia itu salah, seharusnya dipenuhi sedini mungkin sebagai tindakan pencegahan," ujarnya pada temu media yang dihelat Synergy Worldwide Indonesia di Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Berikut enam masalah akibat kekurangan kalsium, menurut Emilia Achmadi:
1. Gangguan pencernaan
Orang yang memiliki keluhan maag sering mengonsumsi obat-obatan antacid. Menurut Emilia, hal ini justru dapat menurunkan kadar keasaman lambung.
Akibatnya fungsi lambung untuk melawan bakteri dalam tubuh menurun. Padahal, tak semua maag disebabkan oleh asam lambung yang terlalu banyak. Lemahnya otot spincter, pemisah antara lambung menuju kerongkongan bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Hal ini menurut Emilia disebabkan kurangnya ion kalsium pada otot spincter.
2. Gangguan dalam pembekuan darah
Untuk menjalankan fungsinya dalam membekukan darah, sel-sel darah membutuhkan ion kalsium. Jika kekurangan, maka darah akan menjadi sukar membeku ketika terjadi luka.
3. Gangguan fungsi saraf
Untuk menghubungkan sinyal antara satu sel saraf ke sel saraf lainnya, diperlukan medium, salah satunya adalah ion kalsium. Jika seseorang kurang memenuhi asupan kalsium maka sinyal antar sel saraf sulit terkoneksi yang pada gilirannya akan mempengaruhi kemampuan berpikir.
4. Serangan jantung
Emilia menyebut bahwa serangan jantung tak melulu disebabkan oleh pola konsumsi makanan berlemak atau tinggi kolesterol. Menurutnya, hampir separuh kasus serangan jantung disebabkan karena jantung berhenti berdetak.
Kekurangan kalsium memainkan peranan ini karena jenis mineral ini dibutuhkan jantung untuk berkontraksi.
5. Kanker dan Diabetes
Kurangnya kalsium bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker atau diabetes. Pasalnya, dalam memetabolisme glukosa yang masuk ke dalam tubuh, pankreas membutuhkan ion kalsium. Begitu pula dengan sel kanker yang muncul, karena kurangnya asupan kalsium dalam tubuh.
6. Obesitas
Kalsium memiliki efek positi dalam meningkatkan metabolisme tubuh, salah satunya dalam membakar energi yang masuk. Jika seseorang kekurangan kalsium maka energi atau kalori yang masuk akan lebih mudah diubah menjadi lemak sehingga dalam jangka waktu tertentu memicu obesitas.
Tag
Berita Terkait
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak