Suara.com - Salah satu alasan orangtua memilih jenis vaksin impor, karena menghindari demam yang biasanya muncul sebagai efek samping. Harga vaksin impor yang cenderung lebih mahal inilah kemudian dimanfaatkan sekelompok oknum untuk menjual vaksin palsu.
Ketua Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang mengatakan bahwa efek demam terjadi karena kandungan toksin pertusis pada vaksin DPT jenis whole cell. Jenis whole cell ini vaksin melibatkan seluruh sel kuman yang dilemahkan, sehingga anak berisiko demam.
"Sedangkan vaksin yang aseluler yang kebanyakan impor enggak semua kuman dimasukkan ke dalam vaksin dan risiko demam lebih rendah," tambah dia.
Meski demikian, tingkat kekebalan tubuh yang terkandung dalam vaksin whole cell yang diproduksi pemerintah melalui PT. Biofarma, lebih tinggi dalam melawan virus ketimbang jenis vaksin aseluler yang rata-rata impor.
"Pilihannya kembali ke masyarakat. Tapi untuk kualitas mutu dan keamanan semuanya memenuhi syarat," lanjutnya lagi.
Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan SpA (K), menyarankan apabila orangtua khawatir anak demam usai divaksin, bisa diberikan obat pereda demam.
"Obat pereda demam seperti paracetamol bisa diberikan sebagai pencegahan anak demam sebanyak 10 miligram (mg)/kilogram berat badan (kgBB)/kali setiap 6 sampai 8 jam," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!