Katarak atau penyakit kekeruhan lensa merupakan salah satu penyebab kebutaan di Indonesia. Gangguan pada mata ini biasanya muncul pada usia lanjut.
Dokter spesialis mata Jakarta Eye Center Kedoya, Setiyo Budi Riyanto mengatakan bahwa katarak tak bisa dicegah, sehingga semua orang berisiko mengidap katarak saat berusia lanjut.
"Semua orang akan menderita katarak, termasuk dokter mata. Hanya kapan terkenanya, memang berbeda pada setiap orang," ujar dokter yang akrab disapa Budi ini pada 'Kick Off 910 Operasi Katarak Gratis' di JEC Kedoya, Minggu (24/7/2016).
Salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya katarak, lanjut dia, adalah paparan sinar ultraviolet. Seperti diketahui, Indonesia adalah negara tropis yang membuat penduduknya lebih sering terpapar sinar matahari dibandingkan negara empat musim lainnya.
Hal ini menjadikan penduduk Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak, 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropik.
"Itulah sebabnya Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah penderita katarak tertinggi di dunia," tambah dia.
Meski tak bisa dicegah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat kemunculan katarak. Ditambahkan dokter spesialis mata JEC Kedoya, Nashrul Ihsan, salah satu cara memperlambat risiko katarak dengan menggunakan kacamata yang memiliki pelindung terhadap sinar ultraviolet.
"Caranya dengan mencegah paparan sinar UV secara langsung pada mata, salah satunya dengan menggunakan kacamata. Lalu perbanyak juga konsumsi makanan mengandung vitamin A,C,E dan antioksidan," ujar dia.
Jika terlanjur mengidap katarak, maka jalan satu-satunya untuk mendapatkan penglihatan normal, menurut dia, adalah melalui tindakan operasi katarak.
"Jangan terlambat untuk operasi jika pandangan sudah mulai kabur meski telah memakai kacamata. Karena kekeruhan lensa yang dibiarkan bisa berujung pada kebutaan yang menurunkan kualitas hidup," pungkas dr Nashrul.
Tag
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat