Banyak orangtua yang mengira bahwa anak yang cerdas hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan. Faktanya setiap anak dibekali bakat kecerdasan, tinggal bagaimana orangtua mampu mengasahkan di masa-masa keemasan.
Hal ini diungkapkan Zita anjani,MSc, selaku Founder & principal of Kids Repubic Jakarta pada acara One Day Montessori Workshop yang di ikuti 100 tenaga pendidikan dan kependidikan PAUD & TK dari Cikarang dan Jakarta, Sabtu (6/8/2016).
Zita mengatakan, masa keemasan anak adalah masa krusial yang menentukan kecerdasan anak. Alasannya, kata dia, pada usia 0-8 tahun kapasitas otak anak-anak yang digunakan sudah mencapai 70-80 persen. Alhasil, pada masa tersebut, anak-anak sangat mudah menyerap informasi yang didapatkannya.
“Selain itu, anak yang mendapatkan pendidikan dini akan sangat mudah mendidiknya ketika remaja. Karena itu, sangat penting bagi anak mendapatkan pendidikan usia dini di masa keemasan,” ujarnya.
Zita pun sangat menyayangkan masih banyaknya anak-anak yang minim mendapatkan pendidikan layak di usia dini, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK, termasuk metode pendidikan yang diterapkan lebih banyak menghafal, mendikte, dan mencatat, yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi di zaman sekarang.
“Saat ini, kita membutuhkan metode pengajaran yang dua arah atau berdiskusi, dan anak dibebaskan untuk menyampaikan pendapat," imbuhnya.
Dia melanjutkan, Indonesia sudah saatnya memperbarui metode pendidikan anak usia dini. Tujuannya agar anak-anak mampu bersaing di masa depan. Terlebih, setiap tahun ada 1.000 lebih jenis pekerjaan baru yang perlu ditopang dengan karyawan yang mendapatkan metode pendidikan lebih kreatif.
"Saat ini, karyawan sudah bukan lagi sekadar sebagai pekerja, tapi juga profesional, karena harus memiliki kemampuan khusus. Karyawan juga umumya sudah dituntut bekerja pada kelompok kecil yang seluruhnya serba digital," tambahnya.
Menurut Zita, salah satu metode pendidikan usia dini yang bisa diadopsi di Indonesia adalah Montessori. Metode tersebut dikembangkan berdasarkan pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Metode Montessori menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik.
"Dalam proses belajar mengajar, lembaga pendidikan yang mengadopsi metode ini melibatkan penggunaan peralatan autodidak untuk memperkenalkan berbagai konsep sehingga anak melihat secara langsung, tak hanya menghapal teori saja," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit