Suara.com - Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah World Congress of Internal Medicine (WCIM) 2016 ke-33 yang berlangsung di Bali pada 22-25 Agustus mendatang. Kongres ini menjadi perhelatan penting bagi internis, sebutan dokter penyakit dalam, di Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan internis dari seluruh dunia.
"Ajang ini juga untuk menjalin hubungan baik dengan para dokter mancanegara. WCIM sendiri dilakukan setiap dua tahun sekali dan ini kebanggaan kita bisa menjadi tuan rumah," ujar Ketua PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam), Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, SpPD pada temu media di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
WCIM 2016, tambah Prof Idrus akan banyak membahas tema-tema ilmiah seputar perkembangan ilmu penyakit dalam. Bahwa pada saat ini, ilmu penyakit dalam telah mengalami banyak perubahan kondisi.
"Sekarang banyak bermunculan subspesialis dalam bidang ilmu penyakit dalam yang membuat ilmu penyakit dalam umum menjadi terpinggirkan. Hal ini secara tidak disadari menyebabkan perpecahan keilmuan di bidang penyakit dalam," imbuhnya.
Ketua WCIM 2016, Prof Dr. dr. Aru W. Sudoyo menambahkan, adanya dokter subspesialis penyakit dalam justru berdampak pada pasien. Pasien terpaksa berobat ke banyak dokter, tergantung pada keluhan yang dirasakan. Tentunya hal ini berdampak pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan pasien.
"Misal kalau sakit pinggang harus ke dokter ginjal, atau kalau sakit harus ke ahli gastroenterologi. Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar," sambungnya.
Mencuatnya perpecahan bidang ilmu penyakit dalam ini telah menjadi isu global di bidang kedokteran dunia, terutama negara maju. Kabar baiknya hal itu belum terjadi di Indonesia.
"Indonesia masih menjaga keutuhan ilmu penyakit dalam. Dan ini yang membuat dunia respect sama kita. Ini juga yang membuat kita terpilih menjadi tuan rumah WCIM 2016," tambahnya.
WCIM 2016 sendiri akan diikuti 2300 dokter spesialis penyakit dalam dari 63 negara di seluruh dunia. 200 ahli penyakit dalam dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam kongres Internasional ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak