Suara.com - Kanker paru merupakan jenis kanker yang biasanya menyerang saat berusia 40-an ke atas. Tapi akhir-akhir ini, tren pengidap kanker paru telah bergeser ke dewasa muda. Padahal, untuk menjadi kanker, sel normal perlu mengalami sederet tahapan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya.
Dokter spesialis paru (konsultan) dr Elisna Syahruddin, SpP(K) dari RSUP Persahabatan, mengatakan, pengidap kanker paru-paru tak selalu harus perokok aktif. Perokok pasif yang selama ini menjadi korban paparan asap rokok juga berisiko kanker paru.
"Penyebabnya bisa karena dia sebagai perokok pasif yang terpapar asap rokok langsung atau third hand smoke, dimana tidak terpapar asap langsung tapi melalui baju atau tembok yang sering terpapar asap rokok," ujarnya pada temu media bertema 'Basic Knowledge of Oncology' di RS Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).
Elisna menambahkan, seringkali banyak perokok aktif yang tak sadar bahwa bahan pencetus kanker yang terdapat dalam rokok yang diisapnya setiap hari bisa menempel di mana-mana, seperti pakaian, sofa, tembok atau bahkan tubuhnya sendiri.
"Meski ia sedang tidak merokok, bahan karsinogenik ini berpotensi dihirup orang di sekitarnya termasuk sang anak, meski anak tidak terpapar asap rokok secara langsung. Jadi, memang sebaiknya jangan merokok, karena bahaya buat anaknya juga dalam jangka panjang," imbuhnya.
Untuk itu ketika bertemu pasien kanker paru berusia muda, Elisna akan terlebih dulu memastikan faktor risiko yang dijalani pasien seperti kebiasaan merokok, ada tidaknya riwayat keluarga yang merokok, riwayat menderita tuberkulosis, atau ada tidaknya riwayat keluarga yang mengidap kanker paru.
"Karena kanker nggak ujug-ujug langsung datang. Ada tahap-tahapnya yang butuh waktu lama bagi sel normal untuk bermutasi menjadi sel kanker," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
5 Body Lotion Murah Mengandung SPF untuk Lindungi Kulit dari UV dan Cegah Kanker
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif