Suara.com - Melukis dan kegiatan seni lainnya terbukti dapat membawa pengaruh positif bagi kesehatan mental seseorang. Hal yang sama juga berlaku bagi penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus terutama bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan mendengar atau tuna rungu.
Pengajar lukis anak-anak di SLB Santi Rama Djarwo mengatakan anak-anak disabilitas sebenarnya memiliki banyak potensi layaknya anak-anak non-disabilitas. Selama 6 tahun memberikan bimbingan pada anak-anak disabilitas, ia mengakui bahwa melukis memberikan banyak manfaat bagi murid-muridnya.
"Manfaatnya yang tadinya anak itu nggak bisa diam dia menjadi lebih tenang. Lalu yang tadinya sulit konsentrasi menjadi mudah konsentrasi. Jadi memang ada keseimbangan otak yang dilatih dengan melukis," ujar lelaki yang akrab disapa Kak Djarwo pada temu media peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kemenkes, Kamis (24/11/2016).
Belajar melukis menurutnya memiliki banyak tahapan yang masing-masing tahapan memiliki manfaat tersendiri bagi anak-anak didiknya. Misalnya ada tahap untuk melatih konsentrasi anak atau justu membuatnya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
"Menurut saya melukis bisa sekaligus jadi terapi untuk anak-anak disabilitas," tambah dia.
Meski demikian, Djarwo mengakui bahwa cara berkomunikasi menjadi hambatan baginya saat mengajarkan anak-anak tuna rungu. Ia pun kini tengah belajar bahasa isyarat untuk mempermudah proses pengajaran yang diberikannya.
"Kalau ngajar saya minta didampingi oleh orangtua murid, karena takutnya ada kalimat yang tidak mereka mengerti ketika saya berbicara dengan kata-kata. Jadi saya juga sembari belajar untuk lebih memahami mereka," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis