Suara.com - Pernah mendengar nasihat yang berisi "pilihlah teman secara bijak" yang sering diungkapkan oleh orang tua dalam hidup?
Ya, memiliki teman yang baik dan setia, baik saat kita dalam keadaan susah dan senang, ternyata tidak hanya baik secara sosial, melainkan juga bagus untuk kesehatan secara keseluruhan. Inilah yang diungkap oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Studi ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial seseorang, nyatanya bisa mempengaruhi kesehatan kita, karena memiliki potensi yang besar untuk membantu Anda mengembangkan kebiasaan baru yang sehat. Penelitian ini juga disarankan peneliti agar bisa dipraktikan di tahun yang baru ini!
Studi ini juga menunjukkan bahwa sekarang rumah sakit juga sudah mulai melibatkan lingkungan sosial para pasien, di antara teman-teman dan keluarga mereka, seiring dengan upaya peningkatan layanan kesehatan pasien mereka.
Memanfaatkan hubungan dengan teman dan keluarga mungkin menjadi cara yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan pasien. Hal ini juga bisa mendorong kebiasaan baru yang sehat, serta peningkatan interaksi dengan dokter ke dokter lainnya.
"Pasangan dan teman-teman cenderung berada di sekitar pasien, ketika mereka membuat keputusan yang mempengaruhi kesehatan mereka - seperti berjalan-jalan dibandingkan menonton TV, atau apa yang harus mereka pesan di restoran," jelas salah seorang penulis studi David Asch, Profesor di Sekolah Kedokteran Perelman, Universitas Pennsylvania, AS.
Pasien juga lebih mungkin untuk mengadopsi perilaku sehat - seperti pergi ke gym - ketika mereka bisa pergi dengan teman, Asch mencatat. Para peneliti percaya bahwa keterlibatan sosial bisa mempromosikan kesehatan yang baik.
"Seseorang lebih banyak berinteraksi oleh orang-orang di sekitar mereka setiap hari, dibandingkan oleh dokter dan perawat yang hanya kadang-kadang saja. Sayangnya, interaksi bebas biaya ini sebagian besar belum dimanfaatkan untuk kesehatan," ungkap Asch.
"Tentu, perawatan kesehatan adalah bisnis yang serius, tapi siapa yang mengatakan hal itu tidak bisa melibatkan hubungan sosial," Asch menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia