Suara.com - Lydia Brain, gadis berusia 24 tahun, merasa menyesal karena dulu ia terlalu malu mengatasi masalah haid berat yang dideritanya. Mengabaikan selama tiga tahun berturut-turut, dia tak menyangka bahwa haid berat yang selalu muncul merupakan tanda awal bahwa dirinya menderita kanker langka yang hanya ada 11 penderita di dunia, yaitu myofibroblastoma inflamasi.
Pernah dalam satu waktu, Lydia mengalami masa haid yang sangat buruk. Darah tak henti-henti menetes ke bawah kakinya selama 40 menit, sementara dia menunggu di antrian bandara.
"Itu pasti tidak sehat. Saya berdiri di sana, di antrian paspor di Stansted, kemudian pendarahan hingga ke lutut dalam penerbangan selama 40 menit. Ditutupi dengan mantel panjang dan paling intens tercuat rasa takut dan malu, diam dalam antrian dan tidak membuat keributan, saya terlalu malu memberitahu staf lelaki untuk melewati antrian segera dan pergi ke toilet," kenang Lydia seperti yang ia ceritakan kepada Dailymail.
Pada Januari 2016 lalu, Lydia akhirnya mengunjungi dokter umum dan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan, hingga akhirnya dokter menyimpulkan bahwa Lydia memiliki tumor rahim.
"Sebelum diagnosis, saya menderita haid berat bertahun-tahun, hanya diam dan tidak pergi ke dokter. Jika kita tinggal di dunia bebas, saya harap suatu hari tubuh perempuan dibicarakan dengan cara yang sama, maka mungkin saya akan didiagnosa lebih cepat," terang gadis yang kini tinggal di Manchester.
Sekarang dalam upaya memperlambat kinerja kanker, Lydia melakukan sebuah metode induksi. Dia memakai obat-obatan yang membuatnya bisa mengalami menopause di usia 24 tahun. Ia juga diberitahu bahwa kemungkinan tidak dapat memiliki anak.
"Aku sudah hancur, tertekan dan lelah. Ini bukan apa yang saya harapkan di usia 24," katanya.
Bukan hanya itu, pengobatan yang Lydia lakukan juga dapat membuat beberapa dampak negatif pada dirinya, seperti berkurangnya kepadatan tulang dan dapat menyebabkan osteoarthritis. Pada akhirnya, dokter akan menyarankan Lydia menjalani histerektomi parsial, sesuatu yang dapat menghancurkan hati seorang wanita yang berusia di awal 20-an.
Kini Lydia tengah berpacu dengan waktu jika ia ingin memiliki anak secara alami.
Baca Juga: Rayakan April Mop Google Hadirkan Ms. PAC-Maps
"Saya pikir saya ingin anak, tapi saya belum siap. Saya hanya memiliki tiga tahun atau lebih sebelum akhirnya menjalani histerektomi. Saya mungkin harus memiliki anak sendiri atau mengadopsi," terangnya.
Apa yang terjadi pada Lydia disebabkan oleh tumor yang tertanam di dinding dan lapisan rahimnya. Tumor itu sendiri dipicu hormon estrogen. Lydia telah mendapatkan dosis bulanan berupa suntikan yang disebut Zoladex untuk berhenti memproduksi hormon estrogennya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas