Suara.com - Wayan Mirna Salihin tewas usai menyeruput kopi yang tercampur racun sianida. Kematian Mirna ini membuat masyarakat menyadari bahaya racun tersebut menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Namun tahukah Anda bahwa sianida ternyata hadir secara alami pada tanaman singkong. Ya, disampaikan ahli teknologi pangan Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP, salah satu sumber karbohidrat ini mengandung zat linamarin.
Jika terpapar udara usai dikelupas, zat ini, kata dia dapat membentuk senyawa HCN atau asam sianida. Tentu Anda bertanya-tanya mengapa belum ada kasus kematian akibat mengonsumsi singkong?
Prof Rindit mengatakan, jumlah sianida dalam singkong memang sangat sedikit. Meski demikian zat ini dikenali sebagai racun sehinga membuat tubuh menerapkan sistem pertahanan untuk menetralkan jumlahnya di dalam tubuh.
"Sedikit apapun HCN (asam sianida) itu masuk ke tubuh, tubuh akan menetralkan dengan mengambil zat gizi asam amino," ujar dia pada sesi workshop Health and Nutrition Journalist Academy (HNJA) di Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Masalahnya, tambah Rindit, jika konsumsi singkong yang mengandung sianida ini tak dibarengi dengan asupan makanan yang mengandung protein, maka seseorang berisiko mengalami defisiensi protein.
"Kalau abis makan ubi minum susu ya aman lah. Tapi begitu makan ubi, minum susu jarang, makan ikan kurang, kesehatan bangsa ini dipertaruhkan," tambah dia.
Untuk mengurangi paparan sianida dari konsumsi singkong, Rindit menyarankan agar ubi langsung direndam di dalam air begitu dikupas selama lima hingga sepuluh menit. Air, ujar dia, akan menarik zat sianida sehingga tidak meracuni tubuh orang yang mengonsumsinya.
Baca Juga: Begini Cara Mengenali Gejala Kanker Payudara
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci