Suara.com - Menyikapi harga singkong yang tak kunjung naik dari level terendah Rp560 per kilogram membuat Bupati Lampung Tengah Mustafa melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (19/10/2016). Dia meminta harga singkong dinaikkan.
Disaksikan puluhan petani singkong, surat bernomor 500/1557/05/2016 itu ditanda tangani Bupati Mustafa. Surat tersebut berisi permohonan kepada Presiden Jokowi agar pemerintah menghentikan impor singkong dan segera menaikkan harga singkong lokal maupun nasional.
Dalam surat tersebut, Mustafa juga memaparkan bahwa Lampung Tengah adalah wilayah dengan komoditas penghasil singkong terbesar di Indonesia dengan luas 79.805 hektare dan produksi 2,4 juta ton. Dengan penurunan harga singkong dari semula Rp1.200/kg menjadi Rp560/kg di tingkat pabrik atau Rp450/kg di tingkat petani, sehingga akan sangat merugikan petani.
Mustafa menyebutkan, kondisi itu membuat petani sedikitnya telah kehilangan pendapatan Rp1,2 triliun per tahun dari anjloknya harga singkong.
"Jika diasumsikan dengan jumlah petani 100.000 kepala keluarga, maka masing-masing kepala keluarga telah kehilangan penghasilan Rp12 juta per musim tanam. Wajar jika petani kami resah. Untuk itu, hari ini saya melayangkan surat kepada Presiden meminta agar impor singkong dihentikan dan harga singkong dinaikkan," kata Mustafa lagi.
Menurutnya, pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan impor yang telah dilakukan, khususnya jika menyangkut kesejahteraan petani. Kebijakan impor, lanjut Mustafa, seharusnya mengarah pada keberpihakan petani. Bukan sebaliknya, merugikan petani.
"Saya minta pemerintah menghapus kebijakan impor yang merugikan petani. Saya juga meminta kepada Presiden agar dapat mengabulkan permohonan dari surat yang saya sampaikan. Kami ingin harga singkong dinaikkan," katanya lagi.
Mustafa juga mengaku siap memperjuangkan nasib petani singkong langsung ke Presiden Jokowi. Jika layangan surat kenaikan harga singkong tidak ditanggapi, pihaknya akan mengajak perwakilan petani singkong bertemu langsung dengan Presiden.
"Jika harga singkong tak kunjung naik, malam Jumat nanti saya siap memfasilitasi para petani singkong di Lampung Tengah untuk bertemu langsung dengan Presiden. Demi aspirasi rakyat, saya siap memperjuangkan sampai titik penghabisan," ujar Mustafa menegaskan.
Harga singkong dalam beberapa bulan terakhir terus merosot tajam. Kondisi ini membuat petani setempat menjerit. Aswin, salah satu petani di Lampung Tengah mengatakan harga singkong saat ini pada level terendah Rp550 per kg. Harga itu masih dipangkas lagi 17 persen untuk ongkos cabut dan muat singkong.
"Jadinya bersih uang yang kami terima kira-kira Rp300 dikalikan 20 ton yaitu Rp6 juta per hektare, dengan biaya yang sudah dikeluarkan Rp7 juta buat perawatannya. Tentunya ini merugikan petani. Karena itu, saya berharap pemerintah bisa turun tangan," ujarnya pula.
Sebelumnya, berkaitan penurunan harga singkong yang dirasakan merugikan petani di Lampung, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah pula menyurati Presiden Jokowi, antara lain mengharapkan agar impor singkong dihentikan.
Dalam surat bernomor 525.28/1904/04/2016, tanggal 16 September 2016 itu, Gubernur Lampung menyampaikan sejumlah usulan serta upaya untuk mengatasi merosot harga singkong, yaitu usulan pertama meminta Presiden Jokowi menghentikan atau mengurangi kuota impor tepung tapioka untuk menjaga stabilitas harga singkong dan tapioka dalam negeri.
Usulan kedua, memberikan wewenang kepada Pemprov Lampung agar dapat membuat kebijakan penentuan harga dasar (floor price) singkong yang layak bagi petani khususnya di Provinsi Lampung. Usulan ketiga, dukungan dari pemerintah pusat dalam pengembangan diversifikasi olahan hasil singkong melalui sentuhan teknologi, seperti olahan singkong menjadi beras, keripik atau olahan pangan lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, produksi singkong Lampung sebesar 7,38 juta ton. Angka Ramalan I (ARAM) 2016 sebesar 7,82 juta ton. Produksi ini menempati peringkat pertama nasional dengan luas panen 298.299 hektare. Rata-rata kepemilikan kebun singkong yaitu 0,6 hektare. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah