Suara.com - Sebuah studi terbaru menyebutkan, anak-anak yang mengenali brand atau merek makanan, akan lebih sering mengonsumsi makanan-makanan yang menghasilkan indeks massa tubuh (BMI) tinggi.
Temuan ini juga menunjukkan, jika anak-anak mengingat detail tentang merek makanan dengan mengeliminasi komponen berupa maskot, dan karakter fantasi lainnya yang mereka temui selama masa prasekolah.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite tersebut menyebutkan, para ilmuwan berusaha untuk menentukan apakah pengenalan merek makanan memiliki relevansi pada status berat badan anak prasekolah, begitupun hubungan keluarga, dan variabel sebagai sumber utama kelebihan berat badan.
Sampel dari 247 anak prasekolah, yang rata-rata berusia 4,5 tahun, diukur untuk BMI dan melengkapi indikator pengenalan dan penarikan untuk 30 merek makanan di Amerika Serikat. Brand yang paling dikenal oleh anak-anak adalah Pepperidge Farm Goldfish atau sekitar 96 persen.
Karena ada tiga pilihan makanan yang sesuai dengan masing-masing logo merek, anak-anak bisa mendapatkan jawaban benar dalam waktu yang sangat singkat. Bahkan, merek yang paling tidak dikenal, SpaghettiOs, diakui 41 persen responden.
Studi tersebut menunjukkan, anak-anak yang kelebihan berat badan mengenali 10 brand makanan lebih banyak daripada anak-anak dengan berat badan yang sehat.
McDonald's mencatat persentase recall tertinggi atau sekitar 62 persen di antara anak-anak yang kelebihan berat badan.
"Sangat menarik bahwa meskipun tingkat recall sangat rendah untuk beberapa makanan, tingkat pengenalan masih tinggi," kata Kristen Harrison, profesor komunikasi U-M dan penulis utama studi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!