Suara.com - Thalassemia merupakan kelainan sel darah merah yang disebabkan tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin sehingga sel darah merah mudah pecah. Kondisi ini membuat pasien menjadi pucat, karena kekurangan darah.
Dokter Pustika Amalia Wahidiyat, Sp.A(K) dari Divisi Hematologi Onkologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM mengatakan, thalassemia ditangani dengan pemberian transfusi darah setiap bulan. Namun hal ini juga mendatangkan risiko komplikasi yakni penumpukan zat besi di berbagai organ seperti jantung, hati dan kulit yang dapat meningkatkan risiko kematian.
"Untuk mencegah komplikasi, mereka harus mengonsumsi obat khusus setiap hari agar zat besi yang menumpuk bisa dikeluarkan. Karena dari satu kantong darah itu mengandung zat besi 250 mg, yang keluar dari tubuh hanya 60 mg, jadi harus dikeluarkan," ujar Amalia pada temu media peringatan Hari Thalassemia Sedunia di Kementerian Kesehatan, Senin (8/5/2017).
Ia menambahkan Thalassemia merupakan penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan tapi dapat dicegah. Penyakit ini diturunkan apabila kedua orangtua mengidap thalassemia minor atau pembawa sifat yang secara fisik sehat tanpa gejala apapun.
"Jadi, kalau kedua orangtua thalassemia minor, maka bisa dipastikan anak akan thalassemia mayor. Nah, yang jadi masalah ini karena yang minor tidak bergejala tampak normal, hanya lewat pemeriksaan darah baru ketahuan kalau membawa sifat thalassemia," jelas Amalia.
Oleh karena itulah ia mengimbau pasangan yang akan menikah untuk melakukan skrining thalassemia sehingga bisa dilakukan pencegahan agar anak tidak mengidap thalassemia mayor.
Pasalnya, anak yang mengidap thalassemia mayor harus menjalani transfusi darah setiap bulan dan berpotensi mengalami masalah psikososial akibat penyakit yang diidapnya. Apalagi, untuk mendapatkan pengobatan yang optimal, pasien thalassemia membutuhkan biaya sekitar Rp 400 juta setiap tahunnya.
"Skrining hanya sekitar Rp 400 ribu, tapi bisa mencegah thalassemia yang menghabiskan biaya pengobatan Rp 400 juta. Sejak usia remaja atau saat mau menikah lakukan skrining untuk mendeteksi apakah calon ayah dan ibu memiliki gen pembawa sifat thalassemia atau tidak," terang Amalia.
Jika pemeriksaan menunjukkan hasil positif pembawa sifat, maka sebaiknya, lanjut dia, pasangan melakukan konseling genetik sebelum pernikahan.
"Setidaknya mereka sudah lebih siap menerima kemungkinan anaknya akan mengidap thalassemia daripada tahu ketika sudah lahir," pungkas Amalia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya