Suara.com - Thalassemia merupakan Kelainan darah merah bawaan akibat berkurang atau tidak diproduksinya rantai protein (globin) pembentuk Hb utama. Dokter dari divisi Hematologi-Onkologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM Pustika Amalia Wahidiyat, mengatakan, thalassemia belum dapat disembuhkan tapi dapat dicegah dengan skrining.
"25 persen dari setiap kehamilan punya kemungkinan memiliki thalassemia mayor. Ini hanya probabilitas," kata Pustika pada Temu Media terkait Hari Thalassemia Sedunia 2017 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Senin (8/5/2017)
Thalassemia termasuk kelompok delapan besar penyakit katastropik. Data dari Yayasan Thalassemia Indonesia dan Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia (YTI/POPTI) telah diketahui di Indonesia. Jumlah kasus penyakit ini terus meningkat sejak 2011 hingga 2015. Pada 2015, jumlah kasus ini diketahui mencapai 7.029 kasus.
Pun dari segi pembiayaan, beban setiap tahunnya semakin besar. Pada 2014, biaya untuk thalassemia mencapai lebih dari 215 miliar, pada 2015 mencapai 415 miliar, dan pada 2016 mencapai 476 miliar.
Ketua Yayasan Thalassemia Ruswandi mengatakan keadaan penyakit ini di Indonesia sangat berat. Saat ini hampir delapan ribu penderita thalassemia di Indonesia, artinya setiap tahun butuh darah sebanyak 18 juta cc.
"Kalau di daerah perkotaan masih banyak darah dan bagus, bagaimana di daerah terpencil?" kata Ruswandi.
Untuk mencegah terjadinya thalassemia diperlukan skrining sejak dini. Hasil skrining pada masyarakat umum dari Tahun 2008 – 2014 didapatkan 93 orang (5,41 persen) pembawa sifat dari 1.718 orang, dan hasil skrining pada keluarga thalassemia tahun 2009-2014 didapatkan 93 orang (28 persen) dari 332 orang.
Pustika kembali mengatakan, biaya untuk skrining hanya Rp400 ribu untuk seumur hidup.
"Lebih baik bayar 400 ribu daripada 400 juta perorang pertahun. Sulitnya adalah bagaimana menyadarkan orang yang kelihatannya sehat untuk melakukan skrining dengan biaya sendiri," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Lily Sulistyowati, mengatakan, peringatan Hari Thalassemia Sedunia 2017 kali ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang thalassemia, mengembangkan upaya pencegahan yang efektif.
"Kami juga memotivasi generasi muda agar melakukan konseling thalassemia sebelum menikah untuk mencegah diturunkannya penyakit ini pada anak," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025