Suara.com - Bagi Anda yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, jangan paksakan perjalanan jika sudah merasa lelah. Pasalnya, Anda bisa diincar beberapa penyakit saat mudik.
Dokter spesialis bedah thoraks kardiovaskular Siloam Hospital Kebon Jeruk, Maizul Anwar, mengungkapkan, menghadapi kemacetan berjam-jam saat mudik bisa memicu serangan jantung, utamanya bagi mereka yang telah memiliki riwayat penyakit ini sebelumnya.
"Bagi mereka yang punya riwayat penyakit jantung itu sebaiknya jangan dipaksakan kalau sudah lelah, apalagi ketika menghadapi macet, stres meningkat itu bisa meningkatkan risiko serangan," ujar dia pada temu media, beberapa waktu lalu.
Karena itu, lanjut dia, pastikan pemudik terutama yang membawa kendaraan pribadi telah melakukan persiapan fisik sekaligus mental, sehingga bisa tetap mengelola stres jika menghadapi kemacetan. Pada gilirannya hal ini dapat menurunkan risiko serangan jantung.
"Kalau sudah berpikir risiko yang dihadapi saat mudik, seseorang menjadi lebih tenang. Beda halnya kalau macet lalu marah-marah atau panik, itu bisa memicu serangan. Jadi harus tetap tenang," ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, dr Antono Sutandar, SpJP(K) menambahkan, stres saat menghadapi kemacetan saat mudik dapat menyebabkan kadar adrenalin cenderung tinggi sehingga darah menjadi lebih kental dan dapat memicu serangan jantung.
"Darah kita lebih kental daripada biasanya saat stres yang memicu serangan jantung. Peradangan di dalam dinding ini membuat dinding jantung gampang retak dan terjadi gumpalan darah. Jadi harus pintar-pintar mengelola stres," tambah dia.
Selain itu, dr Antono menambahkan, risiko 'deep vein thrombosis', juga mengintai para pemudik yang menempuh perjalanan diatas 12 jam. Untuk itulah pemudik diimbau untuk beristirahat tiap dua sampai tiga jam setelah perjalanan agar terhindar dari risiko ini.
"Kalau misalnya mudik lebih dari 12 jam, kaki bengkak karena aliran darah balik agak bermasalah. Kadang bisa tebentuk gumpalan darah di pembuluh darah vena di kaki. Kalau apes dia masuk ke paru dan memicu sesak di dada," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan