Suara.com - Setelah 30 hari berpuasa, Lebaran merupakan momen yang dinanti-nanti umat Islam untuk memuaskan hasrat melahap berbagai sajian khas.
Umumnya menu khas lebaran yang disajikan masyarakat Indonesia berupa lontong opor, rendang, sambal goreng hati dan sederet menu berlemak lainnya.
Belum lagi sajian kue kering dan minuman manis yang biasanya menjadi sajian wajib bagi tamu saat Lebaran. Dengan pola makan seperti ini, dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengingatkan risiko yang mengintai saat lebaran. Apa saja?
"Pola makan berlebihan saat lebaran dapat memicu diare. Bayangkan saja setelah makan opor, rendang dan menu berat lainnya kita akan bersilahturahmi ke tetangga dan saudara lalu mencicipi kue-kue atau makanan yang disajikan," ujar dia.
Lebih lanjut, dr Inge, ketika berpuasa, sistem pencernaan sudah terbiasa dengan pola makan dua kali sehari yakni ketika sahur dan berbuka puasa. Itu sebabnya, pola makan berlebihan saat Hari Raya bisa mengganggu ritme saluran pencernaan untuk bekerja lebih keras.
"Ketika lebaran kan semua masuk dalam perut, padahal selama sebulan sudah berpuasa, istilahnya saluran cerna istirahat. Itu sebabnya perut akan bereaksi dengan menimbulkan gejala diare," ungkapnya.
Tak hanya diare, jenis makanan saat lebaran yang tinggi lemak, gula dan garam menurutnya juga dapat menimbulkan risiko pada penderita penyakit terentu seperti jantung, diabetes atau tekanan darah tinggi. Karena itu, dr Inge memperingatkan agar umat muslim membatasi asupan makanannya agar tidak kalap saat Lebaran.
"Jadi walaupun Lebaran kita tetap harus konsumsi makanan seimbang. Perhatikan seratnya, air putih agar puasa sebulan penuh tidak sia-sia," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara