Suara.com - Makanan cepat saji yang dijual di pasaran cenderung tak sehat. Padahal banyak anak gemar menyantap jenis makanan ini.
Lantas, bagaimana menyiasatinya agar anak-anak bisa tetap menyantap makanan cepat saji tanpa mengabaikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya?
Berikut catatan dari Jill Castle, seorang ahli gizi agar orangtua dan buah hatinya bisa tetap bersantap di restoran cepat saji, namun tetap sehat seperti dikutip dari zeenews.com.
1. Jangan pernah meninggalkan rumah tanpa makanan ringan
"Jika memungkinkan, berhentilah di toko bahan makanan atau persediaan makanan ringan yang sehat terlebih dahulu, seperti potongan buah, keju dan yogurt, yang harganya lebih murah dari menu makanan cepat saji dan isi perut semua orang saat mereka sedang menunggu," kata Victoria Stein Feltman, ahli diet terdaftar.
2. Pilih porsi makanan sesuai usia
Makanan anak sering menjadi pilihan yang baik, terutama karena porsi biasanya lebih kecil.
"Selain memilih opsi ukuran, porsi makanan biasa di restoran makanan cepat saji cenderung besar dan terlalu besar untuk anak-anak," kata Nicole Silber, seorang ahli diet terdaftar dan ahli gizi anak yang berbasis di New York.
3. Pilih buah daripada kentang goreng
"Menambahkan buah-buahan, sayuran dan makanan olahan susu dalam menu agar jenis makanan yang disantap lengkap dengan gizi seimbang," kata Castle, yang juga penulis buku "Fearless Feeding".
4. Berbagi makanan dengan anak Anda
Ini bukan hanya tentang merampingkan porsi makanan. Tetapi juga membantu mengenalkan makanan cepat saji kepada anak. "Orangtua mungkin juga mempertimbangkan untuk berbagi sisi yang kurang sehat seperti kentang goreng atau onion ring dan makanan penutup seperti milkshake dan es krim dan melengkapinya dengan buah dan sayuran segar," kata Feltman.
5. Sebelum santap makanan, tetapkan harapan Anda
Jika Anda tidak ingin anak Anda memesan kentang goreng atau Anda ingin mereka memiliki buah atau sayuran, pastikan beri tahu anak sebelumnya. Hal sederhana yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu anak-anaknya, kata Silber, membuat pilihan makanan yang sehat dengan cara berdiskusi dan memesan sesuai rencana sebelum masuk ke restoran cepat saji. Hal ini dapat dilakukan dalam perjalanan menuju restoran.
Baca Juga: Berjalan Lambat Indikator Mengidap Demensia
6. Tentukan makanan penutup terlebih dahulu
Jika makanan penutup akan menjadi bagian dari makanan yang akan disantap oleh Anda sekeluarga, maka yang perlu dilakukan adalah menyantap sesuai porsinya sebagai makanan penutup. Misalnya, setelah menyantap hamburger, Anda dan keluarga lalu menyantap es krim secukupnya sesuai kapasitasnya sebagai makanan penutup.
7. Pastikan anak-anak duduk
"Saya mendorong semua keluarga agar anak-anak mereka duduk dan makan bersama," kata Castle. "Beberapa restoran cepat saji memiliki nuansa 'hutan', dan anak-anak dapat memilih untuk berjalan-jalan daripada makan." Penting agar orang tua membuat peraturan agar anak-anak tetap duduk selagi makan.
8. Ajarkan anak-anak kebiasaan sehat
Memang benar bahwa seorang anak mampu mendapatkan lebih banyak kalori daripada orang dewasa, terutama jika mereka mengalami lonjakan pertumbuhan. Tetap saja, mendorong pilihan sehat di kalangan remaja bisa menjadi masalah yang rumit, karena mereka sering membuat keputusan tentang apa yang dimakannya . "Orangtua bisa membuat anak untuk menyadari pilihannya sehingga mereka mengerti ada lebih banyak pilihan daripada burger double cheeseburger, seperti salad, sandwich ayam, dan semangkuk gandum.
9. Jadilah teladan yang baik
"Orangtua dapat mempengaruhi anak-anaknya dengan membuat pilihan yang sehat dan mendorong semua anggota keluarga untuk melakukan hal yang sama, seperti memilih ayam panggang tidak tinggi kalori dan gula dan membatasi seperti penggunaan mayones dan saus tomat," kata Feltman.
Dengan kata lain, seperti kebanyakan saran pengasuhan lainnya, apa yang Anda lakukan hampir selalu berarti lebih dari yang Anda katakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah