Suara.com - Autoimun dikenal penyakit mematikan dan membutuhkan biaya kesehatan yang cukup tinggi.
"Autoimun adalah suatu sistem imun yang error. Pada penyakit autoimun, antibodi yang melindungi tubuh malah berbalik menyerang tubuh dan tidak tahu siapa musuh, siapa kawan," terang Dr.dr.Iris Rengganis Sp. PD, KAI yang juga merupakan seorang penyintas Autoimun, ketika berbicara dalam acara peluncuran buku'Autoimmune The True Story' di Jakarta, Minggu (9/7/2017).
Dalam studi epidemiologi di dunia, teridentifikasi lebih dari 100 jenis penyakit autoimun. Di Amerika Serikat, tercatat 50 juta penduduknya merupakan penyintas Autoimun dengan 80% terdiri dari perempuan dan anak-anak.
"Kami banyak melakukan sosialisasi bagaimana ibu harus memperhatikan pola hidup sehat saat hamil, juga melakukan imunisasi pada anak dan ketika lahir, memberi makanan sehat meski banyak makanan pendamping ASI siap saji," tambah drg. Siska Liliana Muliadi dalam acara yang sama.
Sayangnya, kata Iris Rengganis, penyebab seseorang terkena Autoimun masih belum diketahui secara pasti.
"Jujur, Kita belum tahu apa penyebabnya sekarang. Genetik? bisa ya bisa tidak, begitupun lingkungan. Infeksi bakteri, infeksi virus dan kemudian ada antibodi yang error, itu juga baru sebuah teori," tambahnya.
Untuk itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) dan Marisa Cardoba Foundation mengeluarkan program nasional untuk penyintas Autoimun dengan nama 'Lima Dasar Hidup Sehat'.
Pertama, gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala serta selalu menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan. Kedua, aktif mandiri seperti melakukan olahraga 30 menit setiap hari serta mencoba hal kecil namun memiliki manfaat besar seperti menanam bahan pangan sendiri.
Ketiga adalah melakukan pengendalian stres dengan cara rajin melakukan ibadah, kerap berkomunikasi secara positif serta melakukan manajemen waktu yang baik. Keempat, terus belajar dengan cara bergabung dengan komunitas pelajaran, mengetahui hak dan kewajiban pasien, mengetahui informasi obat serta mengelola keuangan dengan baik.
Kelima, hidup positif. Selalu menyeimbangkan otak dan pikiran, bekerja cerdas serta senyum setiap saat merupakan salah satu kunci dasar hidup sehat.
"Tidak untuk penyintas saja, tetapi juga sebagai pencegahan. Jangan pernah berputus asa, harus bangkit dan berdaya. Jangan merasa menjadi korban atau dijadikan alasan. Kita harus tetap semangat," tutup Siska Liliana Muliadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda