Suara.com - Jika Anda berpikir menguap hanyalah indikasi dari tubuh yang mengantuk maka Anda keliru. Tak sedikit mitos tentang menguap yang terlanjur beredar di masyarakat.
Simak beberapa fakta berikut, untuk mengetahui alasan yang mendasari dari kondisi menguap, dilansir Times of India.
1. Menguap indikasi rendahnya oksigen dalam tubuh?
Banyak dari kita yang mempercayai anggapan bahwa menguap mengindikasikan rendahnya tingkat oksigen dalam tubuh. Namun dalam beberapa percobaan, tinggi rendahnya oksigen dalam tubuh ternyata tak menghalangi tubuh untuk menguap.
2. Menguap menunjukkan kebosanan
Menguap juga merupakan indikasi kebosanan. Menurut sebuah eksperimen terhadap beberapa siswa berusia antara usia 17-19 tahun yang diperlihatkan video musik dan visualisasi batang berwarna-warni.
Di antara dua eksperimen ini, mereka yang melihat visualisasi batang berwarna-warni lebih mudah menguap dibandingkan mereka yang menonton video musik.
3. Menguap meningkatkan kewaspadaan
Pernah bertanya-tanya mengapa kita menguap begitu bangun dari tidur? Bahkan setelah bersantai dan tidur selama berjam-jam, kita masih menguap. Hal ini karena menguap dikaitkan dengan otot dan persendian yang meregang. Hal ini, pada gilirannya, mempersiapkan kita untuk meningkatkan kewaspadaan.
4. Menguap berlebihan indikasi penyakit
Anda harus mewaspadai kebiasaan menguap yang begitu sering. Pasalnya menurut National Institutes of Health, pada beberapa orang, menguap berlebihan diamati sebagai reaksi yang disebabkan oleh saraf vagus dan bisa mengindikasikan adanya masalah jantung. Dalam kasus yang jarang terjadi, telah ditemukan bahwa menguap berlebih juga bisa menunjukkan adanya masalah pada fungsi otak.
5. Menguap memang menular
Robert Provine, seorang peneliti menguap mengatakan, menguap memang sangat menular meski hanya dengan melihat seseorang menguap. Menurut dia menguap merupakan bentuk transmisi emosional, sama seperti ciuman, senyuman atau pelukan. Semakin dekat Anda dengan seseorang yang menguap maka semakin besar pula kemungkinan Anda untuk menangkap menguap.
6. Janin juga bisa menguap
Beberapa peneliti dari Universitas Durham dan Lancaster menemukan gambar ultrasound dimana janin sedang menguap. Meskipun alasan pasti untuk menguap tidak diketahui, hal itu dianggap terkait dengan perkembangan otak janin.
7. Menguap mendinginkan otak
Menurut jurnal Medical Hypotheses, Andrew Gallup dari Princeton University dan Gary Hack dari University of Maryland memiliki pandangan bahwa menguap membantu dalam pendinginan suhu otak.
"Otak sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan oleh karena itu, harus terlindungi dari kepanasan. Otak, seperti komputer, beroperasi paling baik saat mereka dingin. Menguap membantu mendinginkan suhu otak," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!