Suara.com - Hampir delapan dari 1.000 anak di seluruh dunia telah dilahirkan dengan Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASD), sebuah kondisi yang meningkatkan risiko pengembangan kelainan fisik, mental, perilaku dan belajar.
Studi tersebut memperkirakan bahwa satu dari 13 perempuan, yang mengonsumsi alkohol pada satu waktu atau bahkan sering selama kehamilan, besar kemungkinan melahirkan seorang anak dengan kondisi FASD.
"Perkiraan prevalensi FASD sangat penting untuk secara efektif memprioritaskan dan merencanakan perawatan kesehatan untuk anak-anak dengan FASD yang sering salah didiagnosis," kata Svetlana Popova, Senior Scientist di Pusat Kecanduan dan Kesehatan Mental (CAMH) di Ontario.
"Sebagian besar anak-anak ini akan membutuhkan perawatan seumur hidup, jadi sebelum itu, mereka harus memiliki akses terhadap terapi dan dukungan yang sesuai maka semakin baik kesehatan jangka panjang dan hasil sosial mereka," tambah Popova.
Untuk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics, tim melihat prevalensi - atau frekuensi terjadinya FASD untuk anak-anak dari kelahiran sampai usia 16 di 187 negara.
Sementara wilayah Eropa melaporkan tingkat tertinggi di seluruh dunia pada hampir 20 kasus FASD per 1.000 anak-anak, Wilayah Mediterania Timur telah menunjukkan prevalensi FASD terendah.
AS menunjukkan 15 kasus FASD per 1.000 anak-anak, sementara Kanada melaporkan delapan kasus per 1.000 anak-anak.
Di 76 negara, lebih dari satu dari 100 orang muda melaporkan FASD.
Para peneliti juga menemukan bahwa FASD lebih sering terjadi pada anak-anak dalam perawatan seperti orangtua asuh atau panti asuhan, dalam sistem peradilan pidana, dalam perawatan psikiatri dan juga orang muda pada suku Aborigin dibandingkan dengan populasi umum.
Baca Juga: Perempuan Sekarang Konsumsi Alkohol Sama dengan Lelaki
"Ada kebutuhan untuk penyaringan dan diagnosis yang ditargetkan untuk populasi berisiko tinggi ini serta intervensi untuk mencegah penggunaan alkohol di antara ibu dari anak-anak dengan FASD sehubungan dengan kehamilan berikutnya," kata Popova.
Untuk mencegah kondisi ini, periset meminta masyarakat mengikuti pesan kesehatan tentang risiko minum alkohol selama kehamilan. Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin oleh petugas kesehatan untuk mendeteksi konsumsi alkohol sebelum atau pada tahap awal kehamilan. [Zeenews]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara