Suara.com - Indonesia telah beberapa kali mengirimkan timnas untuk berlaga di berbagai pertandingan sepak bola berskala internasional. Namun, Indonesia belum pernah memecahkan rekor sebagai pemenang di ajang sepak bola dunia.
Banyak faktor yang membuat Indonesia sulit bersaing dengan pesepakbola dari negara-negara lain. Dari sisi kesehatan, kondisi fisik, yakni postur pesepakbola yang bertubuh pendek menjadi salah satu alasannya.
Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS selaku Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Departemen Gizi Masyarakat- FEMA IPB mengatakan, stunting atau bayi lahir pendek masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, stunting juga memengaruhi kecerdasan dalam berpikir.
"Indonesia nggak pernah menang sepak bola, salah satunya karena secara postur kalah dari pemain dunia. Dan setelah diteliti, 30 persen tim nasional kita alami stunting. Main bola kan harus cepat mikir untuk merancang taktik, dan ini butuh kecerdasan," ujar dia dalam sesi Journalist Goes to Campus bersama Danone di Bogor, Rabu (23/8/2017).
Stunting terjadi karena kurangnya asupan nutrisi yang diterima bumil saat mengandung. Paparan pestisida dalam makanan yang dikonsumsi juga dapat membuat anak yang dilahirkan stunting, dan memengaruhi postur serta kecerdasannya.
"Jadi pestisida itu memang dapat menurunkan kualitas SDM. Alasannya karena pestisida merupakan hipothiroidism, sehingga membuat ibu hamil kekurangan yodium, sehingga anak lahir dengan kondisi stunting," jelas dia.
Untuk mencetak generasi penerus yang unggul, Prof Ahmad mengimbau pasangan yang ingin memiliki buah hati memerhatikan kembali makanan yang akan dikonsumsinya. Pastikan tidak mengandung pestisida dan bahan berbahaya lainnya selama satu tahun sebelum merencanakan kehamilan, sehingga bayi yang dilahirkan sehat dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
"Paparan pestisida selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko leukimia pada anak-anak. Paparan tiga bulan sebelum berhubungan juga bisa menyebabkan keguguran spontan. Jadi perhatikan lagi apa yang akan dikonsumsi," tandasnya.
Baca Juga: Israel Larang Pesepakbola Palestina Pergi untuk Lakoni Laga Final
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan