Suara.com - Salah satu kekhawatiran pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dengan metode BLW atau Baby Lead Weaning adalah anak akan mengalami kekurangan nutrisi. Pasalnya pada usia enam bulan, bayi baru mengalami pertumbuhan gigi sulung pertama sehingga belum dapat menggunakan gigi untuk melumatkan makanan padat yang masuk. 
“Kemampuan mengunyah makanan sangat terkait dengan pertumbuhan gigi, sehingga pengenalan makanan padat pertama pada anak sebaiknya dimulai dengan makanan lumat,” ujar drg Andria Diarti SpKGA, spesialis kedokteran gigi anak dari RS Premier Jatinegara, pada Diskusi Plus Minus Baby Lead Weaning di Jakarta, Senin (4/9/2017).
Meskipun gigi sulung muncul di usia 6 bulan, sebenarnya proses pertumbuhan gigi sudah dimulai sejak usia kehamilan 6 minggu dan pembentukan email gigi sulung dimulai sejak usia kehamilan 14 minggu. Kecukupan gizi sangat berdampak pada pembentukan rahang dan gigi kelak.
“Ketika pemberian makan dengan metode BLW menyebabkan kekurangan nutrisi tentu berdampak pada pertumbuhan gigi,” ujar dia. 
Di satu sisi, memang ada dampak positif metode BLW yakni pemberian makanan bertekstur yang dapat merangsang pertumbuhan gigi karena menguatkan otot-otot pengunyahan dan menstimulasi pertumbuhan lengkung rahang. Dengan lengkung gigi yang bertambah maka tempat tumbuh gigi semakin lebar sehingga gigi mudah tumbuh. 
 
“Tetapi sekali lagi, tetap harus diperhatikan kebutuhan nutrisi agar gigi tumbuh optimal dan sempurna.  Terutama untuk kebutuhan kalsifikasi mahkota gigi yang membutuhkan zat gizi  terutama kalsium,” tegas Andria.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara