Ilustrasi anak sekolah (Shutterstock)
Menjadi orangtua merupakan tugas yang menantang, dan akan semakin sulit bila memiliki anak usia sekolah. Penting untuk diingat, seorang anak tidak akan selalu merasa bahagia di sekolah, terutama pada waktu-waktu awal.
Hal itu terjadi entah karena tekanan akademis, masalah dengan kelompok pertemanan atau tidak mendapat cukup dukungan dari guru.
Jadi, merupakan hal penting bagi orangtua untuk memahami, seorang anak tidak akan selalu terbuka tentang perasaan mereka terhadap masalah yang mereka hadapi di sekolah.
Karena itu, baiknya orangtua waspada terhadap berbagai rambu-rambu kuning yang mungkin menunjukkan ada sesuatu yang salah di sekolah atau di kelas tempat anak menuntut ilmu.
Berikut Suara.com rangkum tanda-tanda bahwa anak Anda tidak nyaman di sekolah:
1. Ada air mata dan amukan atau terus menangis dan mengeluh ketika hendak pergi ke sekolah.
2. Anak merasa takut atau cemas saat kembali ke sekolah setelah istirahat atau waktu liburan.
3. Anak tidak bersedia mengerjakan atau menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah.
4. Anak cenderung enggan membicarakan tentang guru, siswa atau temannya, maupun hal lain yang berhubungan dengan sekolah.
5. Anak memiliki perilaku buruk di sekolah maupun dirumah. Selain itu, anak juga cenderung memiliki nilai akademis yang rendah dan tidak sabaran.
6. Ada rasa nervous yang ditunjukkan anak dan mengalami kebiasaan yang tidak biasa seperti menggigit kuku, mengisap jempol, menarik rambut, atau bahkan mengompol.
7. Mulai curigai jika anak menunjukkan reaksi fisik jika hendak ke sekolah seperti sakit perut, diare, berkeringat. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa anak khawatir dengan sesuatu yang ada di sekolah.
8. Anak sedikit berinteraksi dengan teman dan keluarga, mengalami sulit tidur atau bahkan tidur lebih lama dari biasanya dan kurang makan atau malah tiba-tiba berlebih
Lalu, apa yang bisa Anda lakukan?
Jika Anda melihat tanda-tanda di atas atau sesuatu yang tidak biasa dan terus-menerus, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah, berbicara dengan anak dan coba mencari tahu apa yang mengganggunya. Saat melakukan hal itu, penting untuk memastikan anak tahu bahwa Anda dapat membantu memberikan solusi.
Langkah bagus untuk tetap berhubungan dengan guru atau pihak sekolah, terutama jika anak tiba-tiba merasa tidak senang di sekolah atau memiliki masalah dengan anak lain. Guru mungkin tahu lebih banyak tentang situasi daripada orangtua dan dapat membantu menemukan solusi. (Zeenews)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!