Suara.com - Kesulitan tidur atau bahkan kurang tidur adalah keluhan umum yang saat ini banyak terjadi. Kurang tidur kebanyakan terjadi karena gaya hidup modern dan sayangnya kerap menjadi pemicu banyak masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, kondisi jantung, dan tambahan masalah kesehatan lainnya.
Sebuah penelitian menemukan, bahwa epidemi diam-diam yang terjadi seperi kehilangan mimpi mungkin merupakan akar dari banyak penyakit yang disebabkan kurang tidur, dengan mengklaim bahaya kesehatan masyarakat yang tidak dikenal dapat menyebabkan depresi lebih lanjut.
Periset merinci berbagai faktor penyebab rapid eye movement (REM) atau tidur dengan gerak mata cepat, tidur, dan mimpi yang hilang.
Tidur yang khas mengikuti pola yang lebih mendalam, di mana tidur non-REM biasanya diprioritaskan oleh tubuh. Baru kemudian di malam hari dan pagi harinya orang mengalami mimpi, selama mengalami tidur REM.
"Setidaknya mimpi semakin berkurang karena kita kurang tidur. Banyak masalah kesehatan kita yang disebabkan oleh kehilangan tidur sebenarnya disebabkan oleh semakin kurang tidur REM," kata Rubin Naiman, asisten profesor di University of Arizona di AS.
Dia melihat REM atau kemudian kehilangan mimpi, sebagai bahaya kesehatan masyarakat yang tidak dikenali yang secara diam-diam menimbulkan malapetaka dengan berkontribusi pada penyakit, depresi dan erosi kesadaran.
Kajian yang diterbitkan dalam Annals of New York Academy of Sciences, meneliti data tentang penyebab dan tingkat kehilangan REM atau mimpi yang terkait dengan pengobatan, gangguan penggunaan zat, gangguan tidur dan faktor perilaku dan gaya hidup.
Naiman lebih jauh mengulas konsekuensi dari kehilangan REM juga mimpi dan diakhiri dengan rekomendasi untuk memulihkan tidur REM yang sehat dan bermimpi. (Zeenews)
Baca Juga: Ibu Insomnia, Anak Juga Susah Tidur
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara