Suara.com - Nyamuk merupakan vektor penular berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, filiriasis hingga zika. Disampaikan dr Leonard Nainggolan SpPD-KPTI, dibandingkan dengan binatang, nyamuk lebih suka menggigit manusia.
Alasannya, kata dia, nyamuk betina merupakan hewan antropofilik, dimana lebih menyukai darah manusia dibandingkan hewan. Nyamuk membutuhkan protein dalam darah manusia untuk mematangkan telurnya.
"Kalau suhu lingkungan makin tinggi, nyamuk makin doyan kawin. Siklus hidupnya jadi lebih pendek dari 7 hari ke 5 hari. Akibat suhu tinggi, telur yang menetas akan menghasilkan nyamuk lebih kecil. Untuk menormalkan ukuran nyamuknya ini makanya dia membutuhkan lebih banyak darah manusia supaya ukuran dari nyamuk yang dia lahirkan lebih besar," ujar dr Leonard pada temu media 'Nyamuk Bandel, Perkembangannya dan Wabah yang Ditimbulkan' di Jakarta, Senin (9/10/2017).
Selain itu, nyamuk juga lebih menyukai aroma tubuh manusia ketimbang hewan. Oleh karena itu, dr Leonard menghimbau agar pakaian kotor diletakkan di tempat yang tertutup agar tidak menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk.
"Jadi, walau kita menganggapnya bau badan ternyata justru disukai nyamuk. Makanya, setelah kerja dan ganti baju, pakaian kotor langsung ditaruh di tempat cucian yang tertutup. Atau kalau mau masih dipake digantung di lemari yang tertutup," tambah dia.
Data 2016 yang dihimpun WHO menyebutkan bahwa penyakit yang ditularkan melalui nyamuk mencapai 17 persen dari semua penyakit menular serta menyebabkan lebih dari 1 juta kematian per tahun.
Untuk mewaspadai gigitan nyamuk, dr Leonard mengimbau agar masyarakat mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang untuk meminimalisir peluang gigitan nyamuk. Selain itu, Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mencegah genangan air karena disukai nyamuk sebagai tempat perkembangbiakkan telur.
"Dia berterlur di air jernih yang tergenang. 1 cc air yang tergenang sudah bisa jadi media berkembang biak telur. Tapi masalahnya kan memang orang Asia lebih suka mandi pake gayung dimana ada air yang tergenang. Itu bisa meningkatkan risiko perkembangbiakkan nyamuk," pungkas dia.
Baca Juga: Kenapa Nyamuk Gigit Kamu, Bukan Dia? Ini Alasannya...
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya