Suara.com - Tanya:
Selamat sore Dokter,
Dok, 70 persen dari seluruh total gigi saya sudah rusak. Hal ini dikarenakan dulu saya suka minum-minuman bersoda, suka makan cokelat, suka makan permen karet. Dan saya dulu memiliki kebiasaan aneh mengemut nasi putih saat mau tidur.
Jadi, di umur saya yang masih beranjak 20 tahun ini, gigi saya sudah rusak parah. Saya memiliki rencana ingin pasang gigi palsu, tapi karena gigi saya mayoritas sudah rusak, jadi jika gigi palsu yang bisa dicopot agak susah. Saya ingin pasang gigi permanen, apakah dampak buruknya? Mohon penjelasan dan sarannya. Terima kasih.
NM
Jawab:
Selamat sore Saudari NM,
Gigi palsu permanen atau implan gigi merupakan salah satu alternatif pengganti gigi yang tanggal. Implan gigi ditanamkan ke rahang, yang kemudian akan menyatu dengan tulang setelah beberapa bulan.
Saat ini, semakin banyak orang yang beralih menggunakan implan gigi dibandingkan bridge atau gigi palsu sementara. Berikut kelebihan implan gigi:
1. Berperan menggantikan gigi yang tanggal dengan daya tahan yang lama.
2. Berperan sebagai pengganti akar gigi yang hilang sehingga bisa menahan gigi pengganti
3. Memiliki stabilitas yang baik, jarang bergeser
4. Tidak berdampak pada gigi yang berada di sebelahnya
5. Cukup nyaman
Sedangkan, kekurangan atau risiko yang mungkin ditimbulkan akibat pemasangan implan gigi, sebagai berikut:
1. Bila implan dilakukan di rahang atas, bisa mempengaruhi rongga sinus
2. Bila mengenai saraf pada rahang, bisa menyebabkan kesemutan pada gigi, gusi, bibir, ataupun dagu
3. Infeksi pada lokasi implan
Untuk meminimalkan risiko ini, implan gigi sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi profesional yang berlisensi. Di samping itu, sebelum dilakukan pemasangan implan, Anda diwajibkan memiliki kesehatan tubuh yang baik, tulang rahang yang kuat, serta gusi yang bebas dari penyakit.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga membantu. Terima kasih.
Dijawab oleh: dr. Ayu Andrian Putri
Sumber: https://meetdoctor.com
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh