Suara.com - Berstatus ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS sudah barang tentu menjadi beban mental bagi Hages Budiman. Radiaz Hages Trianda-begit nama lengkapnya, divonis mengidap HIV Positif sejak 2006 setelah tertular almarhum suaminya.
"Suami saya depresi, tidak kuat, dan meninggal dunia. Memang itu perjuangan yang tidak mudah. Butuh waktu karena saya ketahuan terinfeksi (positif) ketika almarhum suami saya yang pertama meninggal dunia," cerita Hages dalam acara #UbahHidupLo Untuk Indonesia Sehat di Jakarta, (27/11/2017).
Perasaannya makin kalut setelah buah hatinya yang beru berumur bulanan juga suspect HIV positif akibat ASI yang ia berikan. Namun, hati kecilnya berharap vonis tersebut berubah dalam tahap pemeriksaan lanjutan.
"Setiap malam saya berdoa. Saat berusia 18 bulan, dia (anaknya) dicek dan hasilnya negatif."
Momen ini menjadi titik balik hidup Hages. Anak menjadi alasannya bertahan hidup dan kuat menjalani hari-harinya dengan status ODHA.
"Semua keluarga mendukung karena mereka pikir saya adalah korban. Kalau bukan mereka, siapa lagi yang menjadi pasukan saya," tambah perempuan yang kini tengah mengandung anak ketiga dari suaminya bernama Samsu Budiman.
Bagi Hages, stigma buruk mengenai penderita HIV Aids datang bukan hanya dari masyarakat, namun dari ODHA itu sendiri. Maka itu, Hages dan sang suami mendirikan LSM Kuldesak yang bergerak dalam bidang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS terutama melalui penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Hages sadar penyakit yang dideritanya kerap dipandang sebelah mata dan mendapat cap sebagai penyakit aib atau kutukan. Ini pula yang membuat stigma dan diskriminasi pada ODHA masih kerap terjadi di mana-mana.
Tapi kata Hages, pandangan tersebut dapat berubah bila saja ODHA tidak mencerminkan bahwa stigma tersebut benar di masyarakat.
Baca Juga: Restoran Ini Pekerjakan Penderita HIV
"Dari teman-teman ODHA sendiri, tidak mudah bagi mereka untuk menerima status. Mereka ada yang susah untuk diajak berobat. Apalagi untuk mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik."
Lewat LSM Kuldesak yang ia dirikan, kini Depok sebagai kota di mana Hages dan suaminya tinggal telah memiliki fasilitas pengobatan bagi penyandang HIV/AIDS sejak 2013 lalu. Hages juga rajin mengajak teman-teman ODHA untuk berubah dan menjalani pengobatan seperti yang ia lakukan.
"Kita harus mendukung jangan menghukum. Kita harus mendukung teman-temanyang hidup dengan HIV/AIDS. Karena untuk menerima dirinya sendiri saja sulit, apalagi menerima hukuman sosial. Mereka memiliki hak yang sama."
Baik Hages dan suaminya telah membuktikan dan menjadi role model bahwa ODHA bisa beraktivitas secara normal, termasuk memiliki keluarga kecil yang sehat dan bahagia.
"Oleh karena itu, jauhi virusnya, jangan orangnya," tutup Hages.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan