Suara.com - Kembali mewabahnya difteri di Indonesia merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sepanjang 2017.
Tercatat 170 kabupaten/kota di Indonesia dilaporkan terdapat kasus difteri.
Sebagai langkah untuk mengatasi kejadian luar biasa (KLB) Difteri ini, Kemenkes menggelar outbreak response immunization (ORI) yakni, imunisasi ulang yang digelar serentak di 12 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten selama tiga kali.
Setelah dilakukan ORI tahap awal pada Desember lalu, Kemenkes mencatat tinggal 85 kabupaten/kota yang melaporkan kasus difteri pada Januari 2018 ini.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh mengatakan pada awal 2018 ini akan dilakukan ORI lanjutan pada kabupaten/kota lainnya.
"ORI adalah SOP apabila terjadi kejadian luar biasa seperti difteri. Upaya ini sudah membuahkan hasil karena pada Januari ini hanya 11 kasus baru yang dilaporkan," ujar Subuh pada temu media di Kementerian Kesehatan, Rabu (10/1/2018).
Ia mengimbau kepada orangtua yang memiliki anak berusia 1 hingga 19 tahun dan belum mendapatkan ORI pertama, untuk segera menghubungi petugas kesehatan agar mendapatkan imunisasi tersebut.
"Ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan ORI putaran kedua, bagi anak yang telah mendapatkan ORI sebulan yang lalu," ujar Subuh.
Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi, tambah dia, sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95 persen. Subuh pun mengatakan wabah (KLB) difteri kemungkinan terjadi karena immunity gap, yaitu kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah.
"Dalam pelaksanaan ORI kami berharap masyarakat tidak menolak demi mencegah perluasan difteri," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!