Suara.com - Di acara Forum Merdeka Barat 9 yang mengusung tema Imunisasi, Difteri dan Gerakan Anti Vaksin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengaku prihatin atas eksistensi gerakan antivaksin di Indonesia yang dinilainya semakin parah, terutama saat KLB difteri merebak.
Meski Menkes Nila mengaku tak mempermasalahkan orang yang berpikiran antivaksin, ia berharap kelompok atau orang-orang yang antivaksin tersebut tidak menyebarkan dan memaksakan pandangannya kepada orang lain. Ini dikarenakan kata dia, bisa merugikan orang lain bahkan negara.
Menkes Nila bahkan mengaku tak segan mendakwa seorang antivaksin yang dengan sengaja menyebarkan pahamnya hingga membuat seseorang menjadi korban.
"Bagaimana bisa masuk surga, masuk neraka orang itu. Apalagi orangnya (korban antivaksin) mati, langsung bisa ngomong (mengadu) sama Tuhan," ungkapnya di Ruang Serbaguna Kominfo, Jakarta, Jumat, (12/1/2018).
Disinggung mengenai halal atau tidaknya vaksin, Menkes Nila berpendapat bahwa kandungan tak halal bukan hanya ada dalam vaksin, tetapi juga pada obat-obatan.
Untuk itu ia selalu bekerjasama dengan badan terkait seperti Kementerian Agama, MUI, hingga Badan Produksi Jaminan Halal dalam agenda-agenda kesehatan yang berkaitan dengan vaksin dan obat.
"Bayangkan saja kalau tidak halal baik obat atau vaksin, kita mau apa? Kalau kita sakit, kita tidak bisa diobati," tegas Nila.
Untuk itu, melalui badan Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara (MPKS Kemenkes) menyepakati bahwa obat dan vaksin tidak termasuk benda haram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia