Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, Penny Lukito, mengaku tak kecolongan dengan adanya kasus obat mengandung DNA babi pada produk Viostin DS dan Enzyplex.
"Saya tidak merasa kecolongan, Badan POM tidak kecolongan. Karena kami sudah melakukan tugas sebagai badan pengawasan. Ini juga didapatkan karena kami melakukan tugas pengawasan," katanya saat konferensi pers di Aula Gedung C BPOM, Jakarta Pusat, Senin, (5/2/2018).
Penny menjelaskan, BPOM selalu melakukan tugas pengawasan obat dan makanan secara komprehensif baik saat sebelum beredar atau pre-market dan setelah beredar atau post-market.
Kata dia, kedua perusahaan tersebut telah menyampaikan ketidakkonsistenan informasi data pre-market dengan hasil pengawasan post-market.
Pada data yang diserahkan ke BPOM, perusahaan mengaku menggunakan bahan baku bersumber dari hewan sapi. Namun hasil uji pengawasan di lapangan post-market berubah dan menunjukkan bahwa kedua produk tersebut mengandung DNA babi.
BPOM sebenarnya telah memberikan waktu kepada dua perusahaan untuk memperbaiki kandungan dalam obat sejak tahun kemarin.
Pada kasus Viostin DS misalnya, produsen obat Viostin DS, PT. Pharos Indonesia telah melakukan penarikan sejak akhir November 2017. Namun lagi-lagi BPOM menemukan kandungan DNA babi pada produk tersebut.
"Kami sudah mencabut izin edar Viostin DS dan Enzyplex," kata Penny.
Ia mengimbau masyarakat yang masih menemukan kedua produk tersebut yang mengandung DNA babi untuk segera melapor ke Badan POM RI ke Halo BPOM di nomor telepon 1-500-533.
Baca Juga: Setop Makan Junk Food, Perempuan Ini Alami Perubahan Menakjubkan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit