Suara.com - Obat-obatan bioteknologi produksi dalam negeri siap beredar tahun ini setelah pabrik anyar PT. Kalbe Farma Tbk mulai berproduksi pada 2018 ini.
Obat bioteknologi sendiri merupakan obat yang berasal dari memanfaatkan mahluk hidup seperti bakteri, jamur, virus atau memanfaatkan produk dari mahluk hidup seperti enzim dan alkohol.
Di Indonesia, baru ada empat perusahaan farmasi yang bersedia membangun pabrik bioteknologi. Salah satu dari empat perusahaan farmasi tersebut adalah Kalbe Farma yang telah empat tahun membangun pabrik bioteknologi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Sekarang ini status (pabrik) Kalbe sedang produksi. Harapan saya tahun ini produknya bisa dikomersialisasikan dan kita akan melihat produk bioteknologi buatan sendiri," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT. Kalbe Farma TBK, Sie Djohan di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Selama empat tahun proses yang dimulai dari pembangunan pabrik hingga proses produksi obat, Djohan mengaku bila riset dan Sumber Daya Manusia adalah dua hal yang menjadi kendala.
Untuk urusan riset, kata Djohan, reagen atau reaktan sangat sulit ditemui di Indonesia. Reaktan sendiri merupakan senyawa kimia yang ditambahkan dengan tujuan melihat reaksi kimia atau ditambahkan jika melihat reaksi terjadi.
"Pada saat kita mulai melakukan riset, kita menemukan beberapa hal. Bahan-bahan seperti reagen di Indonesia harus impor, sampainya lama dan harganya mahal," kata Djohan.
Sementara dibidang SDM, pihak Kalbe Farma sampai harus kembali mendidik sekitar 70 pekerja selama setahun mengenai bioteknologi.
Meski begitu Djohan berharap pabrik bioteknologi milik PT. Kalbe Farma dapat mengembangkan kekayaan alam Indonesia yang beraneka rupa mulai darinkekayaan sel bakteri, jamur, hingga mamalia.
"Lewat produksi obat bioteknologi, penghematan devisa bisa mencapai 90 persen," klaim Djohan.
Berita Terkait
-
Blackmores Pastikan Suplemen Mengandung Vitamin B6 di Indonesia Aman Dikonsumsi
-
Perusahaan Bioteknologi Ini Perkuat Portofolio Obat Lokal, Fokus pada Harga yang Terjangkau
-
Produk Perawatan Kulit Ini Diprediksi Populer di Tahun 2025
-
Gandeng Perusahaan Global, Etana Mau Produksi Obat Imunoterapi Kanker yang Murah
-
Penjualan Obat Lesu, Laba Bersih Emiten Kalbe Farma Terpangkas 16,9 Persen
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025