Suara.com - Di samping menjalani pola diet sehat dan rutin olahraga, ternyata ada satu cara mudah yang bisa mempercepat proses penurunan berat badan Anda, yaitu berjemur sinar matahari pagi. Lho, apa hubungannya?
Sebuah studi baru oleh para periset di University of Alberta di Edmonton, Kanada mengungkapkan bahwa sinar matahari pagi dapat membakar sel lemak subkutan jaringan adiposa (scWAT), atau sel lemak putih yang bisa ditemukan di bawah kulit.
Sel scWAT merupakan tempat penyimpanan lemak utama dalam tubuh yang berperan penting membantu mengatur metabolisme tubuh. Pada akhirnya, sistem metabolisme yang lebih baik membantu tubuh membakar simpanan lemak lebih cepat dan efisien.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa sel-sel scWAT cenderung mengalami penyusutan akibat terkena paparan sinar matahari yang disebut sinar biru, yaitu jenis cahaya bisa meningkatkan fokus dan suasana hati sepanjang hari.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Scientific Reports.
Studi lain yang dilakukan oleh Northwestern University Feinberg School of Medicine juga menyatakan hal yang serupa.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plos One ini menemukan bahwa orang yang sering terkena sinar matahari di pagi hari memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih lebih rendah ketimbang mereka yang sedikit atau sama sekali tidak mendapatkan paparan sinar matahari.
Hal ini terjadi karena berjemur di bawah paparan sinar matahari pada pagi hari membantu menyelaraskan jam biologis tubuh dengan mengirimkan sinyal ke otak bahwa pagi hari adalah waktunya untuk bangun dan malam hari adalah waktunya untuk tidur.
Pola tidur yang stabil akan membantu metabolisme tubuh berjalan lebih efisien, sehingga dapat membantu penurunan berat badan.
Baca Juga: Toyota - Suzuki Sepakat Luncurkan Mobil Listrik pada Tahun 2020
Selain itu, secara alami, sinar matahari di pagi hari lebih kuat dibanding sinar matahari di sore hari. Pasalnya, sinar matahari pagi memiliki cahaya biru yang lebih kuat sehingga bisa memengaruhi jam biologis tubuh atau irama sirkadian Anda.
Paparan sinar matahari yang cukup juga dapat membantu tubuh lebih banyak memproduksi hormon mood bahagia serotonin yang ikut meningkatkan semangat dan motivasi Anda untuk hidup sehat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci