Suara.com - Berita buruk bagi Anda si tukang begadang. Sebuah penelitian besar-besaran yang dilakukan tim peneliti dari Amerika Serikat mengatakan bahwa orang yang biasa begadang memiliki risiko 10 persen lebih tinggi untuk mati muda daripada yang tidak.
Klaim tersebut berdasarkan studi yang dilakukan terhadap hampir setengah juta peserta selama lebih dari enam tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa tukang begadang lebih rentan terserang berbagai penyakit dan gangguan lainnya.
"Tukang begadang yang mencoba untuk bangun di pagi hari mungkin memiliki konsekuensi kesehatan untuk tubuh mereka," kata penulis penelitian, Kristen Knutson dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Chicago.
Dalam studi yang diterbitkan jurnal Chronobiology International itu juga menyebutkan bahwa orang yang begadang memiliki risiko diabetes, gangguan psikologis dan gangguan neurologis yang lebih tinggi.
"Ini bisa menjadi tekanan psikologis, makan pada waktu yang salah untuk tubuh mereka, tidak cukup berolahraga, tidak cukup tidur, terjaga di malam hari sendirian,mungkin juga lenggunaan narkoba atau alkohol. Ada berbagai macam perilaku tidak sehat yang berhubungan dengan begadang," tambahnya.
Untuk penelitian ini, tim memeriksa hubungan antara kebiasaan dari 433.000 partisipan saat pagi dan malam hari serta risiko kematian mereka. Jejak kasus kematian dilacak hingga enam setengah tahun kemudian.
Temuan ini juga bukti nyata mengenai betapa pentingnya fleksibilitas dalam jam kerja untuk membantu pekerja mengubah perilaku begadang mereka.
"Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang tidak bisa lagi diabaikan. Kita harus mendiskusikan untuk memungkinkan si tukang begadang untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaan lebih praktis," kata seorang profesor dari University of Surrey di Inggris, Malcolm von Schantz.
Baca Juga: Sering Begadang Bisa Merusak Sperma, Hati-hati Para Lelaki!
Kata peneliti, salah satu cara paling sederhana untuk mengubah perilaku tukang begadang adalah terpapar cahaya sinar matahari pagi. [Zeenews]
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!