Suara.com - Pemeriksaan kesehatan atau medical check up merupakan salah satu langkah untuk mencegah keparahan dari suatu penyakit. Namun tampaknya tak semua orang memahami pentingnya manfaat pemeriksaan kesehatan ini.
Itu sebabnya, banyak pasien penyakit berat datang dengan kondisi terlambat dengan harapan hidup yang kecil. Disampaikan Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, yang juga menjabat sebagai Dekan FKUI, umumnya penyakit tidak menular hadir dalam proses yang lama sehingga bisa dicegah keparahannya dengan mendeteksinya lebih dini.
"Saya sedih sebagai dokter, pasien datang terlambat ke kita. Misalnya pasien kencing manis datang karena luka yang tidak sembuh-sembuh, atau pasien datang dengan serangan jantung yang berarti sudah terlambat," ujar dr. Ari pada konferensi pers Women's Health Expo 2018 di Gedung FKUI, Senin (16/4/2018).
Ia menambahkan, sebenarnya anggapan bahwa keterbatasan biaya menjadi faktor keengganan masyarakat untuk melakukan deteksi dini bukan satu-satunya penyebab. Banyak masyarakat yang sebenarnya mendapat jatah medical check up dari kantor namun tak menggunakannya dengan alasan takut melihat hasilnya.
"Ada pasien yang sebenarnya dapat fasilitas medical check up tapi tidak memanfaatkannya. Atau ada juga yang melakukan medical check up tapi tidak ingin mengetahui hasilnya," tambah dia.
Dokter Ari pun menjelaskan, beberapa penyakit yang sebenarnya bisa lebih mudah ditangani dengan deteksi dini antara lain, asam urat, diabetes, stroke, serangan jantung, perlemakan hati, hingga kanker. Semua penyakit ini, kata dia, bisa dicek lewat pemeriksaan darah hingga ultrasonografi.
"Kalau pasien datang dengan fatty liver berarti itu sudah lama perjalanannya. Kalau pasien datang dengan serangan jantung, tentu sudah ada penyumbatan dari lama. Tidak mungkin hanya gara-gara makan kambing langsung serangan jantung. Kita bisa tahunya dengan medical check up. Kalau tidak dicek, kita tidak bakal tahu," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda