Suara.com - Menurut Migraine Research Foundation, lebih dari 38 juta orang Amerika menderita migrain, dan sekitar 28 juta orang diantaranya adalah perempuan. Mengapa perempuan lebih rentan alami migrain dibandingkan lelaki?
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Emily Galloway dari University of Arizona, menemukan bahwa hubungan antara sel-sel otak dan hormon estrogen mungkin menjadi alasannya.
Migrain adalah gangguan neurologis yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya atau suara. Saat ini, para tenaga medis mengatasinya dengan pemberian obat pereda nyeri dan imbauan perubahan gaya hidup karena tidak ada obat tunggal yang dapat menyembuhkan migrain.
Penelitian yang dilakukan terhadap tikus jantan dan betina pun nenemukan bahwa fluktuasi estrogen memengaruhi sel otak yang dikenal sebagai NHE1. Ketika estrogen lebih tinggi, tingkat NHE1 lebih rendah. Peneliti menemukan ketika tingkat NHE1 rendah, sinyal rasa sakit akan dikirimkan ke otak yang muncul sebagai tanda migrain.
Dalam studi tersebut, tikus jantan biasanya memiliki tingkat NHE1 empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan tikus betina. Dan ketika tingkat estrogen memuncak, kadar NHE1 tikus betina bahkan lebih rendah dari biasanya.
"Perempuan yang migrain dipengaruhi oleh fluktuasi hormon dalam tubuh mereka," ujar penulis studi, Dr. Nanette Santoro dari University of Colorado School Kedokteran.
Santoro berharap di masa depan, mereka bisa melakukan penelitian lanjutan untuk memahami apakah obat-obatan tertentu dapat mencegah ekspresi NHE1 terhadap fluktuasi hormon.
Diharapkan, hasil penelitian ini nantinya dapat membantu jutaan perempuan di dunia yang memiliki masalah migrain dan membantu mereka meningkatkan kualitas hidupnya.
Baca Juga: Max Pictures Siap Berdamai dengan Penulis Benyamin Biang Kerok
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter