Suara.com - Disadari atau tidak, setiap pagi ketika bangun tidur pasti terdapat kotoran di sudut mata Anda alias belekan.
Belek ini berwarna kekuningan, bertekstur lengket dan berkerak. Bahkan tak jarang, belek ini membuat mata sulit terbuka ketika bangun tidur.
Hmmm, apa sebabnya mata belekan ketika bangun tidur? Simak penjelasan yang dihimpun Hello Sehat.
Belek mata atau dalam istilah medis disebut rheum merupakan campuran dari lendir, minyak, sel-sel kulit mati, air mata, dan debu yang terakumulasi di sudut mata saat Anda tidur. Belek terbentuk dari air mata yang memegang peranan penting untuk kesehatan mata yang baik.
Saat beraktivitas sehari-hari, Anda pasti berkedip. Kedipan ini berfungsi menyapu segala kotoran seperti debu agar tidak masuk ke mata dengan bantuan air mata.
Air mata terdiri dari campuran air dan lendir yang diproduksi oleh konjungtiva (mucin) dan meibum, yaitu zat berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar meibom untuk membantu menjaga mata agar tetap terlumasi saat Anda berkedip.
Lapisan air mata ini terus mengenangi permukaan mata setiap kali Anda berkedip, sehingga bisa menyaring kotoran dan sisa rheum melalui saluran pembuangan air mata sebelum lendir berubah menjadi belek. Oleh sebab itu, kita kadang mengucek-ngucek sudut mata untuk menghapus kotoran mata ini.
Nah ketika tidur, Anda tidak berkedip. Hal ini menyebabkan proses pembersihan mata tidak berjalan.
Selain itu produksi air mata juga berkurang sehingga menyebabkan cairan mata mengalami sedikit pengeringan. Itulah yang membuat sisa kotoran tidak terbuang dan akhirnya menumpuk di area sudut mata.
Baca Juga: Kapan dan Bagaimana Berbicara tentang Menstruasi pada Putri Anda
Tekstur belek itu sendiri tergantung kondisi mata, semakin kering permukaan mata Anda maka belek yang dihasilkan akan bertekstur kering, atau berpasir. Namun jika mata Anda sedikit lembab, maka belek yang dihasilkan akan sedikit lengket atau berlendir.
Oleh sebab itu, belek mata kadang bisa basah, lengket, kering, atau berkerak tergantung seberapa banyak cairan belek yang menguap. Namun ada juga penyebab lain Anda mengalami mata belekan.
Penyebab Belekan
Umumnya belek adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya karena dialami oleh hampir sebagaian orang, tetapi dalam beberapa kasus belekan yang berlebih bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Infeksi bakteri
Dalam kasus yang lebih serius, infeksi bakteri bisa menyebabkan blepharitis, yaitu peradangan di dasar bulu mata yang menghasilkan belek tebal, lendir berwarna kekuningan seperti nanah yang mengandung banyak bakteri. Umumnya, orang yang sedang pilek atau flu cenderung memiliki belek berlebih.
2. Konjungtivitis
Belekan yang berlebih sering dikaitkan dengan kondisi mata yang disebut konjungtivitis atau mata merah. Konjungtivitis bisa saja menular jika disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun bisa tidak menular jika disebabkan karena alergi, atau iritasi lainnya.
3. Lensa kontak yang tidak steril
Memakai lensa kontak yang kotor atau sudah kadaluwarsa juga merupakan penyebab umum dari belekan. Menggunakan lensa kontak yang terlalu lama sangat berbahaya.
Pertama, lensa kontak sudah terkontaminasi dengan bakteri atau organisme virus yang berkembang biak di bahan lensa kontak.
Kedua, endapan protein dan minyak yang berasal dari air mata akan terbentuk di permukaan lensa kontak. Hal ini membuat tubuh Anda mengalami peradangan di sekitar mata yang menyebabkan belekan.
Bagaimana Cara Mengatasi Belek Mata?
Umumnya sebagian orang bisa menghilangkan belek hanya dengan mengusap atau “mengucek” mata secara perlahan ketika terbangun dari tidur. Namun tak jarang ada juga orang yang ketika bangun tidur sulit membuka matanya akibat penumpukan kotoran mata yang terlalu banyak hampir di seluruh bagian mata.
Jika ini terjadi, Anda bisa mengambil handuk yang sebelumnya sudah direndam air hangat kemudian diusapkan secara perlahan pada bagian mata.
Jika mata belekan disebabkan oleh penggunaan kontak lensa, Anda harus rutin mengganti kontak lensa sesuai masa berlakunya. Selain itu bersihkan kontak lensa sesuai dengan petunjuk dokter.
Jika Anda mengalami belekan yang berlebih dan tidak kunjung mereda atau disertai mata kering, mata berair, mata merah, sensitif terhadap cahaya, merasakan nyeri seperti terbakar, bahkan penglihatan menjadi buram segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosis lebih lanjut untuk melakukan tindakan pengobatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern