Suara.com - Bermain merupakan cara anak usia dini belajar tentang segala hal. Melalui bermain, kata psikolog, Nadya Pramesrani, M.Psi, Psi, anak belajar untuk mengembangkan berbagai macam kemampuan yang akan bermanfaat untuk menjalani dunia akademisnya nanti, seperti kemampuan motorik kasar, motorik halus, personal dan sosial, serta kognitif.
Nadya juga membagi kriteria bermain yang baik bagi anak ke dalam lima kategori.
Pertama, bermain harus menyenangkan dan bebas tekanan. "Ketika bermain, orangtua harus menularkan semangat ke anak. permainan akan lebih menyenangkan dan kemampuan belajar akan lebih optimal, jika menyenangkan," kata Nadya dalam acara Kodomo Challenge di Jakarta, Sabtu, (5/5/2018).
Kedua, permainan harus berpusat pada anak. Itu terjadi karena anak kerap berubah-ubah. Terkadang mereka sangat aktif, namun ada kalanya, anak hanya ingin duduk diam.
Untuk itu Nadya menyarankan agar orangtua memberikan variasi yang beragam. "Bermain apa yang menarik bagi mereka. Jangan yang lebih menarik bagi orangtua," terang psikolog sekaligus Co-founder Rumah Dandelion tersebut.
Ketiga, lanjut Nadya, permainan harus sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan anak. "Ketika situasi terlalu sulit, akan menimbulkan frusatasi dan permainan yang sulit, tidak lagi menyengankan bagi anak. Mak dari itu harus sesuai kemampuan tahapan perkemabangan anak sendiri," jelasnya merinci.
Keempat, permainan harus seimbang baik dalam ruang atau luar ruang, digitan dan non digital, serta terstruktur dan tidak terstruktur. Nadya menjelaskan, dalam sebuah penelitian, anak usia di bawah lima tahun memerlukan waktu bermain di luar ruang selama dua jam dalam sehari.
Kelima, tak kalah penting, permainan harus dilakukan di lingkungan yang aman dan selalu dalam pengawasan.
Baca Juga: Pecinan Warna Warni, Destinasi Wisata Baru Kota Cirebon
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas