Suara.com - Bukan hanya memiliki minat baca yang rendah, ternyata tingkat kompetensi anak Indonesia juga dianggap masih tertinggal di belakang negara-negara lainnya.
Hal tersebut tercermin lewat hasil survei tiga tahunan dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2015 yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Dalam survei tersebut ditunjukkan skor kompetensi anak Indonesia menduduki peringkat 60 dari 72 negara.
"Survei ini menyoroti kemampuan membaca, matematika, dan sains. Di situ Indonesia peringkat 60 dari 72. Sangat rendah dibandingkan negara lainnya dibanding Malaysia yang masuk 40 besar," ungkap Pakar Edukasi Anak dari Wahana Visi Indonesia, Nurman Siagian, pada Selasa, (8/5/2018).
Ia menambahkan, isu kompetensi ini berkaitan erat dengan lemahnya kebiasaan menulis bagi anak Indonesia seiring pesatnya perkembangan penggunaan gawai.
Padahal, kata Nurman, menulis memiliki banyak manfaat karena dapat mengasah berbagai keterampilan seperti berpikir kritis, daya ingat, dan sistem motorik.
Nurman menduga bahwa akar permasalahan ini berasal dari rendahnya kompetensi guru. Ia menyebut bahwa dalam studi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014, kompetensi guru Indonesia berada di tingkat 44,5. Padahal, idealnya berada pada angka 70.
"Kami melihat guru kesulitan menulis rencana pembelajaran, jadi biasanya copy paste dari apa yang ada di kurikulum nasional langsung, tanpa dicerna," kata dia.
Di samping itu, Praktisi Mindful Parenting, Melly Kiong, juga mengatakan bahwa orangtua harus terlibat aktif dalam pendidikan anak. Ia mengatakan bahwa orangtua harus mampu menumbuhkan tingkat kompetensi anak, salah satu caranya dengan menulis.
Baca Juga: Daryoso Gantung Diri di Tiang Lampu Tol Disaksikan Banyak Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!