Suara.com - Selama ini kita sering mendengar imbauan untuk meluruskan kaki setelah olahraga, karena dipercaya dapat mencegah varises atau pelebaran vena di bagian betis kaki.
Namun ternyata anggapan ini keliru. Mengapa? Karena menurut dr Iman Widya Aminata, Sp.OT dari RS Pondok Indah, posisi meluruskan kaki usai olahraga lebih ditujukan untuk merelaksasi otot yang tegang (stretching) saat olahraga.
"Meluruskan kaki atau menyelonjorkan kaki itu hanya untuk stretching agar tidak kram sebagai bentuk relaksasi. Ini tidak berhubungan dengan varises," ujar dia pada temu media 'Cedera Bahu dan Kaki Akibat Olahraga' di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Varises sendiri, kata dr Iman, merupakan pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi, karena aliran darah dari jantung ke kaki dan kembali ke jantung menjadi lebih lambat atau macet di kaki. Pelebaran pembuluh darah vena timbul di atas permukaan otot sehingga terlihat seperti warna biru di sepanjang kaki.
"Kondisi ini lebih sering dialami perempuan yang gemar memakai sepatu berhak tinggi. Jadi, bukan karena habis olahraga tidak meluruskan kaki," terangnya.
BACA JUGA: Puasa Dua Kali Seminggu Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes?
Perlu diketahui, varises adalah pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena yang biasanya terjadi pada bagian kaki akibat penumpukan darah. Penumpukan darah di dalam pembuluh vena terjadi akibat melemahnya atau rusaknya katup vena.
Pembuluh vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam pembuluh vena, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi.
BACA JUGA: Foto Jadul Meghan Markle di Depan Buckingham Jadi Viral
Lemah atau rusaknya katup vena menyebabkan terjadinya arus balik darah dan penumpukan darah di dalam pembuluh vena. Penumpukan inilah yang kemudian menyebabkan pembuluh tersebut melebar dan menimbulkan varises.
Sebenarnya menurut penelitian, varises tidak hanya rentan dialami oleh perempua, tetapi lelaki juga memiliki peluang untuk mengalami hal yang sama, terutama pada lelaki yang pekerjaannya memberikan tekanan besar pada kaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar